Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jalan Menuju Pulang ke Rumah yang Salah

1 Juni 2019   16:10 Diperbarui: 1 Juni 2019   16:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak boleh berburuk sangka pada orang lain." Seperti biasa semua ikut apa yang ibu mau.

Mobil menepi ayah menemani ibu menghampiri perempuan yang sedang duduk sendirian di pinggir jalan itu. Ayah memberikan isyarat agar ibu berhati-hati, ibu mengangguk tanda mengerti.

"Ada yang bisa saya bantu Mba ?" Perempuan yang ditanya tidak merespon.

"Mba hendak kemana ? Mau saya antar ?" Ibu tidak patah semangat mengajak berbincang.

Setelah agak lama perempuan yang sedari tadi diam terlihat mulai memberikan respon. Dari dandanannya terlihat perempuan itu bukan orang susah, pakaian casualnya bermerk, begitu juga sepatu dan tas yabg digunakan semua nya merk yang sangat mahal.

"Mba mau kemana ?" Ibu kembali bertanya.

"Pulang." Kali ini perempuan muda itu merespon dengan menjawab pertanyaan ibu.

"Pulangnya kemana ? Ayo kami antar siapa tahu kita sejalan." Perempuan muda hanya melihat ke arah ibu lalu tidak lama terisak sampai terguncang-guncang bahunya.

Kakak dan adik turun dari mobil karena  ingin tahu apa yang terjadi karena ibu dan ayah cukup lama belum kembali ke mobil. Terlihat perempuan muda memeluk ibu dan menumpahkan segala kesedihannya bagai kepada seorang ibu.

Akhirnya ayah malah menggelar tikar katanya sekalian istirahat, dan biar ibu leluasa membantu perempuan muda yang katanya ingin pulang itu.

Setelah tenang perempuan muda akhirnya menceritakan keinginannya pulang dan kenapa dia duduk di pinggir jalan. Ibu, kakak, dan adik duduk mengelilingi perempuan muda yang kemudian menyebutkan kalau dirinya bernama Cilia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun