Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips 6 Cara Menghilangkan Bosan Menulis

31 Maret 2019   19:50 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:00 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kemarin saya terkena writer's block, sekarang saya memasuki mode bosan menulis. Bukan tidak ada bahasan yang akan dituangkan tetapi bosan menulis untuk menghasilkan artikel.

Ide untuk dituangkan sebagai sebuah artikel itu sebenarnya banyak, ada tentang bagaimana siswa jenjang SMK melanjutkan jika selesai sekolahnya, ada istilah baru yang saya baru temui setelah shaming dan fake, dan banyak ide yang lainnya.

Saya tidak tahu secara pasti rasa bosan menulis ini disebabkan karena faktor apa. Apa bosan karena dimana-mana membahas hal yang sama -- saat ini hiruk pikuk jelang pemilu serta banyak bumbu yang menyertainya bertebaran dimana-mana -- berita, tulisan, foto nyaris menghiasi media apapun yang terjangkau, sampai di depan rumah saya pun penuh alat kampanye dari berbagai partai dan caleg. Belum lagi pembahasan yang tidak habis-habisnya tentang apapun terkait dengan capres, yang terbaru tentang debat capres.

Sebenarnya kalau mengedukasi biar orang seperti saya lebih pintar sedikit agar memahami politik sepertinya ok saja, tapi kan....ah sudahlah saya bukan mau menuliskan gonjang ganjing pemilu tetapi menuliskan kebosanan yang mendekap erat sampai sesak napas saat melakukan kegiatan yang -- katanya -- jadi sebuah kecintaan untuk saya, yaitu menulis.

Saat bosan melanda itu tidak menyenangkan, buat saya keadaan yang cukup gawat bisa sampai merenggut kebahagiaab tepat seperti ungkapan bahwa lawan dari kebahagiaan itu bukan kesedihan tetapi kebosanan.

The opposite of happiness is not sadness. It's boredom.

Saya lalu mencari artikel yang menuliskan tentang kebosanan yang melanda seseorang yang suka menulis dan yang terpenting bagaimana mengatasinya. Saya akan tuliskan beberapa cara diantaranya, siapa tahu bisa membantu siapapun yang sedang dalam mode seperti saya, bosan menulis.

1. Ubah kebiasaan
Sebenarnya tips no 1 ini saya dapat bukan dari artikel yang membahas tentang bosan menulis tetapi dari artikel tentang  meningkatkan IQ dengan mudah. Dalam artikel tersebut dituliskan untuk meningkatkan IQ salah satunya dengan mengubah tahapan kebiasaan.

Saya lalu mengaitkan dengan beberapa artikel tentang kebosanan dalam menulis dan mendapat kesimpulan bahwa saat kebosanan menulis terjadi maka hal yang bisa dilakukan diantaranya mengubah kebiasaan menulis kita.

Banyak hal yang bisa kita ubah misalnya ubah font dan size yang biasa digunakan. Mengganti gadget untuk menulis misalnya biasa dengan smartphone ganti dengan laptop.

Merubah tahapan menulis misalnya sebelum menulis biasanya membaca artikel sesuai bahasan yang akan ditulis, mencari quote dan gambar yang sesuai, menulis di note, memindahkan ke Kompasiana, tayangkan. Rubah kebiasaannya menjadi mencari bahasan jangan di artikel yang ada di search engine tetapi di koran atau buku. Meminta anak membuat quote versinya, foto dari galeri pribadi, dan tahapan lain sesuai keinginan masing-masing.

 2. Jadi orang yang penasaran.

The cure of boredom is curiosity. There is no cure for curiosity. (Dorothy Parker)

Ternyata memang benar rasa penasaran bisa jadi penghilang rasa bosan. Buktinya saat bosan menulis saya mencari segala hal karena penasaran tentang bosan, menulis, dan bosan menulis. Hasilnya artikel ini, dari rasa bosan, penasaran, jadi artikel.

 3. Pastikan amunisi yang baik dalam kondisi penuh terisi.

Amunisi disini dimaksudkan apa yang dibutuhkan diri untuk bisa menghasilkan sebuah tulisan baik fisik dan mental.

Seperti cukup ide untuk dituangkan, berlatih menulis untuk menajamkan ide, menjaga stamina dengan baik karena kalau sakit agak sulit berpikir, dalam kondisi tenang dan senang hal ini bisa didapat dari berbincang dan main dengan teman, berlibur, melakukan hal yang menyenangkan.

 4. Menulis diluar kategori yang disukai.

Mencoba menulis diluar kategori yang dikuasai dan disukai itu memerlukan tantangan karena diluar kenyamanan dalam menulis. Tidak harus yang sulit, bahkan buat tulisan yang sifatnya cemilan kalau menurut satu teman di grup kepenulisan. Bahasannya bisa tentang hobi atau apapun yang ringan. Tidak jarang malah banyak orang menyukai artikel cemilan karena sering kali menghibur dan ringan.

 5. Beristirahat.
Seringkali bosan timbul karena kelelahan baik secara fisik, mental, atau keduanya. Jika kelelahan yang terjadi maka tidak ada cara lain selain istirahat. Tidak perlu harus selalu berlibur cukup dengan tidur yang nyaman atau melakukan me time bisa menjadi obat yang mujarab untuk kelelahan.

 6. Membaca.
Membaca bisa menjadi alternatif penghilang dan pemusnah kebosanan. Cari bacaan yang ringan dan menghibur yang bisa menjadi pengobat kebosanan dan menaikkan lagi semangat dalam menulis.

Akan banyak tahapan yang akan ditemui jika memang sungguh ingin menjadi penulis. Kesulitan akan menjadi tahapan yang akan banyak bersembunyi di balik banyak hal contohnya untuk tahapan saya sekarang adalah bosan menulis. Tinggal bagaimana kita mengolahnya hingga sesuatu yang kelihatan tidak menyenangkan justru menjadi hal berguna dan menguatkan seperti ungkapan, "when life gives you lemons make lemonade."

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Ahad 31 Maret 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun