Jadi jangankan untuk melengkapi peralatan yang akan digunakan sebagai penunjang esports, berjuang untuk menyelenggarakan pendidikan sebaiknya saja masih banyak sekolah di negara tercinta yang kaya ini masih harus berjuang keras.
Tidak menutup mata untuk sebuah kemajuan dengan memasukkan esports ke dalam kurikulum pendidikan namun jika ingin diterapkan secara luas dan menyeluruh sepertinya para orang pintar dan berkompeten sebagai pemutus kebijakan dan peraturan lebih memikirkan bahwa belum tentu semua sekolah siap karena tidak semua sekolah berada di perkotaan dengan kemudahan akses, kemampuan pengadaan penunjang pendidikan, dan SDM yang tersedia.
Perencanaan yang matang, kolaborasi dari banyak pihak, tidak terburu-buru dalam menerapkan sesuatu seperti dimasukkannya esports dalam kurikulum pendidikan sangat dibutuhkan agar sekolah dengan kurikulumnya adalah memang sebagai lembaga yang digunakan untuk mencerdaskan anak bangsa sebagai pewaris bangsa dan negara ini bukan sebagai tempat yang digunakan untuk kepentingan beberapa golongan saja.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Jumat 1 Februari 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI