Setiap rumah dalam etnis Baduy memiliki 3 ruangan dengan fungsi beda-beda. Untuk bagian depan digunakan sebagai tempat menerima tamu sekaligus tempat menenun bagi kaum perempuan. Kalau ruang tengah dipakai untuk ruang tidur dan ruang keluarga.
Terakhir ruangan ketiga di bagian belakang untuk memasak dan menyimpan hasil padi dan ladang. Ke semua ruang dilapisi lantai dari anyaman bambu.
Bangunan rumah itu pun saling berhadapan dan mengarah ke utara atau selatan. Hal ini karena faktor sinar matahari yang menyinari dan masuk ke sisi rumah, membuat bangunan tersebut dibangun hanya dengan mengarah ke dua arah saja.
Macam Suku Baduy Kanekes Dan Ciri-Cirinya
Kelompok etnis Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Berikut pengertiannya:
Suku Baduy Dalam
Etnis Baduy Dalam merupakan kelompok yang paling taat mengikuti aturan adat dan tinggal di tiga desa yaitu Cikertawana, Cibeo dan Cikeusik. Secara adat mereka dilarang untuk bertemu dengan orang asing.
Baca juga : Banyak Hal Menarik di Baduy
Kelompok ini sangat memegang teguh adat istiadat dari nenek moyangnya. Adapun peraturan yang dipegang teguh oleh masyarakat suku Baduy Dalam adalah:
- Tidak dibolehkan memakai transportasi umum.
- Tidak boleh pakai sepatu atau sandal maupun alas kaki lainnya.
- Arah pintu rumah harus menghadap ke selatan atau utara, terkecuali bagi ketua adat atau sang Pu'un.
- Dilarang menggunakan barang-barang elektronik.
- Harus memakai pakaian atau kain yang ditenun atau dijahit sendiri dan sangat dilarang mengenakan pakaian modern, dengan warna hitam maupun putih.
Pakaian Adat Baduy Dalam
Untuk pakaian Baduy Dalam bagi kaum laki-laki sangat sederhana. Tidak ada kantong, tak berkancing dan umumnya polos tanpa kerah. Kemudian bagian bawahan pakai sarung salur warna hitam yang dikaitkan ke pinggang hingga batas lutut atau di atas lutut.