Mohon tunggu...
Karin Dwi Pratiwi
Karin Dwi Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Karin Dwi Pratiwi Nim : 202110230311117 Kelompok : AFFECTION Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ini yang akan Terjadi Ketika Terlalu Sering Overthinking

29 September 2021   12:36 Diperbarui: 29 September 2021   12:42 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Karin Dwi Pratiwi

Nim    : 202110230311117

Kelompok : AFFECTION

INI YANG AKAN TERJADI KETIKA TERLALU SERING OVERTHINKING

Overthinking adalah perilaku atau bias yang umumnya muncul pada siapa saja dan itu melibatkan proses berpikir yang umumnya dialami orang. Jika seseorang terus memiliki pikiran yang berlebihan, akibatnya akan menghambat kemajuan hidupnya. Ternyata jika Anda terlalu memikirkan sesuatu, itu membahayakan kesehatan seseorang dan membuat mereka lebih tertekan.

Tanpa disadari, ternyata overthinking membuang waktu kita dan juga menghabiskan energi. Orang yang selalu berpikir berlebihan dapat merasa sulit untuk bertindak. Hal ini bisa membuat kita terjebak dalam kecemasan atau mengalami gangguan kecemasan. Seseorang yang mempunyai kebiasaan berfikir secara berlebihan dapat menyebabkan stres bahkan depresi. Ketika seseorang memiliki permasalahan, pikiran mereka cendrung menjadi kacau sehingga sering memikirkan hal yang sama secara berlebihan (Febryan. 9 April, 2018). Gangguan kecemasan sangat nyata dan serius, seperti halnya penyakit jantung dan diabetes. Ketika seseorang takut karena terlalu banyak berpikir, kebanyakan dari mereka secara alami merasa tertekan dan perlu melakukan sesuatu, seperti memikirkannya.

Karena ketika seseorang berpikir terlalu banyak, hal itu dapat mengarahkan orang tersebut pada penilaian diri yang kabur dan dapat menyebabkan stres pada individu yang tanpa berpikir terlalu banyak dapat menimbulkan masalah bagi dirinya. Hal ini tentu saja berimplikasi pada terganggunya kreativitas, produktivitas, dan kesehatan. Tentu saja, ada banyak faktor yang membuat Anda berpikir ulang, seperti masalah keluarga, hubungan, pekerjaan, studi, tekanan dan lain-lain. Orang yang terlalu banyak berpikir lebih rentan terhadap kesedihan dan pikiran negatif yang berlarut-larut, yang membuat orang juga tidak dapat berdamai dengan diri mereka sendiri. Apa yang lebih buruk jika Anda tidak memahami bahaya memikirkan kembali.

Kebanyakan orang merasa telah maju dalam memikirkan sesuatu sambil memikirkannya tanpa henti, tetapi pada kenyataannya mereka menyerap pikiran negatif yang muncul dan mengembangkan pandangan pesimistis terhadap masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, setiap individu harus mampu mengendalikan pikirannya agar tidak terlalu banyak berpikir.

Overthingkin umumnya terjadi saat malam hari dan hal akan menimbulkan kecemasan dalam diri dan akan menguras pikiran, tenaga, serta waktu kita tanpa usaha yang ada. Berikut hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi overthinking

1. Pastikan dalam hidup kita memiliki tujuan

Setiap orang tentunya memiliki tujuan dalam hidupnya. Tujuan hidup ini dapat berupa hal-hal kecil yang dapat dilakukan setiap hari atau bahkan setiap saat. Hal ini setidaknya akan membuatmu terbantu karena kamu punya tujuan yang akan kamu raih dengan penuh semangat dan penuh keyakinan.

2. Usahakan jangan memiliki waktu luang yang terlalu banyak

Hal ini miliki hubungan dengan langkah yang pertama, saat memiliki tujuan disetiap harinya, pasti kita akan berusaha untuk meraih tujuan tersebut dan tentunya hal ini akan membuat kita tidak memiliki banyak waktu untuk overthingking. Sehingga, no time to overthink!

3. Jangan biarkan dirimu merasa kelaparan

Karena berdasarkan pengalaman pribadi, saat tubuh berada dalam keadaan lapar pasti akan menimbulkan gejolak overthinking.

4. Kurangi bermain media sosial

Media sosial memiliki potensi menjadi bahan overthinking yang jika terus berlanjut akan menimbulkan gangguan ansietas dan depresi. Saat bermain media sosial pasti akan timbul yang namanya rasa iri terhadap pencapaian atau sesuatu yang dimiliki orang lain. Oleh karena itu bagi seseorang yang sering overthinking tidak disarankan untuk terlalu lama mengakses media sosial.

5. Menyadari jika kita hanya seorang manusia

Manusia itu tempatnya salah. Manusia itu punya emosi, dan semua itu adalah hal yang lumrah terjadi. Yang harus kita sadari adalah bahwa bahwa bisa kapanpun merasakan emosi diatas. Hal itu tentunya akan mempengaruhi kondisi mental dan overthinking. Intinya, kita harus sadar bahwa kita hanya seorang emang manusia.

Daftar Pustaka :

Geno, F. (2019). Overthinking ? Maybe it is what we need. Journal of Narrative Politics, 5(2), 102--111.

Hayat, A. (2017). Kecemasan dan Metode Pengendaliannya. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 12(1), 52--63. https://doi.org/10.18592/khazanah.v12i1.301

Febryan, KM. (2018, April 9). Bersyukur untuk Berdamai dengan Masalah. Retrieved from https://pijarpsikologi.org/blog/bersyukur-untuk-berdamai-dengan-masalah?rq=overthinking, diakses pada 27 September 2021 pukul 11.59.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun