-Diplomasi dan Negosiasi Internasional: Indonesia aktif dalam melakukan diplomasi dan negosiasi untuk memperjuangkan upaya pengendalian perubahan iklim di tingkat global. Indonesia juga mengimplementasikan Enhance Transparency Framework sebagai mandat artikel 13 Paris Agreement.
4. Upaya Mitigasi:
Penurunan Deforestasi: Pemerintah telah berupaya untuk mengurangi deforestasi, yang merupakan salah satu sumber utama emisi GRK. Deforestasi telah ditekan hingga titik terendah dalam 20 tahun terakhir.
Â
5.Upaya Adaptasi:
-Rehabilitasi Terumbu Karang: Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk merehabilitasi terumbu karang yang rusak akibat pemutihan.
-Penanaman Mangrove: Pemerintah mendorong penanaman mangrove untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan meningkatkan ketahanan ekosistem pesisir.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, tantangan dalam mengatasi dampak perubahan iklim pada ekosistem di Indonesia masih besar. Peningkatan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, serta pengembangan teknologi dan inovasi yang tepat, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dan melindungi keanekaragaman hayati.
Â
Simfoni Kehidupan: Sebuah Harapan
Â
Perubahan iklim memang mengancam, tetapi bukan berarti kita menyerah. Indonesia adalah negeri khatulistiwa dengan kekayaan alam yang luar biasa, memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi dunia dalam menghadapi tantangan ini.
Kita sebagai generasi sekarang, memegang peran penting sebagai komposer dalam simfoni ini. Dengan semangat gotong royong, kita dapat menciptakan harmoni yang indah, dan menjaga keseimbangan alam untuk generasi mendatang.
Simfoni Kehidupan di Indonesia bukan hanya tentang melodi yang indah, tetapi juga tentang harapan yang tak kunjung padam. Mari kita ciptakan melodi yang penuh semangat, melodi yang bergema dengan lantunan harapan, melodi yang menginspirasi dunia untuk menjaga simfoni kehidupan ini lestari.