Betah dan tidak betah adalah masalah pikiran dan perasaan. Hal ini bermula dari pikiran dan perasaan, ketika kita menerima dan tidak bisa melawannya, maka lama kelamaan akan semakin terasa. Jangan sampai rasa tidak betah itu mengganggu aktivitas di pondok.
Percayalah bahwa kita kuat dan bisa nyaman ketika hidup di Pondok. Ingatlah rasa tidak betah itu akan selalu datang setiap kita lengah. Maka kita harus bersiap siaga, jangan sedikitpun membuka hati kita kepada hal ini.Â
Coba kita cari penyebab ketidak betahan kita di Pesantren, biasanya penyebab itu bermacam- macam, diantaranya:
1. terlalu banyak kegiatan
terlalu merasa bahwa di Pondok banyak sekali kegiatan, sehingga diri merasa lelah dan tidak bisa membagi waktu dengan baik. Â Biasanya di Rumah dalam keadaan santai, di Pondok hampir 24 jam penuh dengan kegiatan. Akhirnya merasa berat melakukan itu semua.
2. Makanan yang tidak cocok
Karena terbiasa makan di rumah dengan makanan yang disukai, ketika datang ke pondok harus makan dengan menu yang sudah ditentukan. Seringlagi, lidah tidak sesuai dengan masakan atau bumbu yang ada di pondok, akibatnya jarang makan karena malas membuat sakit dan tidak betah
3. Teman yang tidak cocok
Seringkali merasa bahwa teman yang ada di pondok tidak sama dengan teman yang ada di rumah, sehingga selalu membayangkan enaknya bermain dengan teman yang ada di rumah, seakan akan tidak ada teman ketika di pondok.
4. Banyak dihukum
Hal ini akan menyebabkan tidak betah karena terus melanggar hukum yang telah ditetapkan. Disiplin aturan yang ada di pondok dianggap sebagai aturan yang mengekang kebebasan.
5. Pelajaran susah
merasa tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, nilai anjlok, malu kepada guru dan orang tua, sehingga menyebabkan ingin pulang dari pondok.
Kalau dicari-cari akan banyak lagi masalah, tetapi jika menghadapinya dari sisi berbeda dan tidak membanding-bandingkan maka tidak akan menjadi masalah. Berfikirlah dari sisi positif, semua ada hikmahnya, hadapi hidup ini yang menjadikan semua orang hebat. Lewati semua rintangan yang ada maka insyaalloh jalan kedepannya akan terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H