Kucing merupakan binatang mamalia yang sering dijadikan hewan peliharaan. Jenisnya pun beragam, mulai dari persia hingga sphynx (kucing yang tidak memiliki bulu).Â
Tak sedikit pula orang-orang yang tidak menyukainya karena hal-hal tertentu. Tapi hampir semua orang mungkin sudah mendengar mitos tentang "kucing yang memiliki 9 nyawa". Pasalnya, kucing ini selalu selamat jika terjadi sesuatu yang menimpanya. Seperti contohnya, kucing yang terjatuh dari gedung lantai paling atas pun biasanya dia masih bisa selamat.
Tapi apakah kalian tahu asal muasal kucing mempunyai 9 nyawa itu dari mana? Ternyata mitos ini berasal dari Mesir yang menganggap bahwa kucing adalah makhluk titisan dewa sehingga dianggap mulia. Lalu orang-orang mulai percaya bahwa kucing dianugerahi oleh dewa berupa sembilan nyawa. Menurut orang-orang di Mesir, angka sembilan merupakan angka ajaib yang selalu membawa keberuntungan bagi banyak orang. Mungkin hal tersebutlah yang membuat warga Mesir percaya, sehingga membuat mitos tersebut semakin kuat.
Di Inggris pun mitos tentang kucing yang mempunyai 9 nyawa ini sudah tidak asing lagi untuk didengar. Karena di Inggris sendiri sudah ada pepatah kuno yang mengatakan bahwa
"A cat has nine lives. For three he plays, for three he strays, and for the last three he stays."
Atau dalam bahasa Indonesia-nya yaitu "kucing memiliki sembilan nyawa, untuk tiga tahun pertama ia bermain, tiga tahun berikutnya ia tersesat, dan tiga tahun terakhir ia berdiam diri." Sehingga orang-orang di Inggris percaya bahwa kucing memang memiliki 9 nyawa. Berbeda hal nya dengan di Spanyol yang memiliki mitos bahwa kucing dipercaya punya tujuh nyawa. Sementara di Arab dan Turki, kucing dianggap punya enam nyawa.
Ternyata, kucing sering lolos dari maut itu bukan didasari karena kucing mempunyai 9,7, atau 6 nyawa. Tetapi karena kucing memiliki keseimbangan tubuh yang baik, tulang belakang yang fleksibel, dan mempunyai refleks yang baik.
Menurut Dr. Brian Beale, seorang ahli bedah ortopedi hewan. "Kucing tidak punya sembilan nyawa. Hanya saja, kucing memang memiliki kemampuan-kemampuan unik yang membuat mereka mampu menyelamatkan diri dalam keadaan bahaya."
Kucing mempunyai keseimbangan tubuh yang baik. Sehingga ketika terjatuh walaupun dalam posisi terbalik pun, kucing langsung mengubah posisi jatuhnya, membalikan badan menghadapkan kaki ke bawah yang digunakan untuk mendarat.Â
Ketika mereka berada di posisi membentang seperti tupai terbang, mereka mulai melambatkan kecepatan terminalnya hingga 60 MPH (97 km/h). Sebagai perbandingan, kecepatan terminal manusia ketika jatuh adalah 120 MPH (193 km/h). Kemungkinan selamat kucing menjadi stabil di 95% ketika jatuh dari ketinggian 9 sampai 32 lantai. Hebat sekali bukan?
Mitos bahwa kucing mempunyai 9 nyawa diperkuat dengan pernyataan yang mengatakan bahwa mayat kucing sangat jarang ditemukan. Sehingga membuat orang-orang menganggap kucing itu jarang mati. Namun faktanya, hal ini disebabkan karena kucing punya kebiasaan bersembunyi menjelang kematiannya. Kebiasaan ini tidak hanya berlaku untuk kucing liar, tetapi berlaku juga pada kucing rumahan.Â
Saya selaku pecinta kucing yang sudah pernah merawat beberapa kucing pun merasakan hal tersebut. Dari 5 kucing dewasa, hanya ada 1 kucing yang meninggal di depan rumah saya. Sisanya pergi dalam kondisi sakit lalu tidak pernah pulang lagi. Sampai saat ini, belum ada alasan pasti, mengapa kucing selalu bersembunyi menjelang kematiannya.
Jadi, saya pun percaya bahwa kucing itu tidak mempunyai 9 nyawa. Dia selalu selamat karena memiliki tulang belakang yang fleksibel dan mungkin hanya sebuah keberuntungan saja. Toh jika kucing sudah sekarat karena tertabrak atau apapun itu, kucing tetap bisa mati walaupun belum pernah celaka sebelumnya. Jadi, pernyataan tentang kucing yang mempunyai 9 nyawa, hanya mitos belaka yang masih dipercayai oleh beberapa orang.
Saran dari saya adalah kita harus tetap menjaga keselamatan kucing di sekitar kita, jangan sampai kita menyakiti kucing seenaknya karena beranggapan bahwa kucing mempunyai 9 nyawa. Untuk yang tidak menyukai kucing juga tidak boleh menyiksa kucing, sebaiknya usir saja kucing itu dengan cara yang baik. Karena bagaimanapun juga, kucing tetaplah makhluk hidup yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H