Mimin, panggilan karib kepada seekor kucing yang paling besar di rumah. Terawat sudah sekian tahun, mulai dari kecil kurus tak berdaging, hingga tumbuh dan berkembang gendut dan empuk sehat berwibawa pada halayak kucing umumnya.Â
Awalnya takut tersentuh tangan manusia, karena mungkin masih belum ada keterkaitan jiwa dan hatinya, hingga menjadi tersengka memiliki jenis kelamin betina.
Namun, seiring berjalannya waktu, semakin terlihat tubuhnya dan ternyata, Mimin adalah kucing jantan. Karena sudah terlanjur dielus kepalanya dengan sholawat serta menyebut namanya, jadi ya sedikit sulit untuk dirubah.
Beberapa tahun setelahnya, Momon hadir tanpa di undang, tanpa ibu dan tanpa bapak. Sedikit memiliki kesamaan lah sama si Mimin. Awal mula menghampiri rumah, si Momon hanya berlandaskan suara mungil imut yang mengharap kasih.Â
Dan anak perempuan pertama di rumah tersebut, yang lumayan menyukai jenis kucing imut, mulai mendetektifkan diri dan mencari tau keberadaannya.
Selang beberapa hari setelah itu, si Momon kecil mulai sedikit menampakkan wajah mungilnya yang sungguh alangkah gemas sekali.Â
Namun, ketika pemilik rumah menghampiri dengan piring kecil yang berisi gizi-gizian kucing. Dan reaksinya, si Momon kecil kabur secara gesit. Seperti berpikir bahwa manusia itu jahat, hanya bisa menyentuh kucing dengan semaunya, hehe.
Bahkan hingga saat ini, si Momon yang mulai bertumbuh besar, gesit dan aktif, masih sering su'udzon terhadap gerak-gerik manusia, terutama anak perempuan pertama dari pemilik rumah, yaitu saya sendiri, hehe.
Hingga saat ini, si Mimin dan Momon akhirnya tetap bertahan, hidup, sehat dan semakin aktif dan gesit. Barulah, si Mumun.Â
Kucing kurus yang benar-benar dapat terlihat jelas tulang rusuk di sekitar area perutnya. Kucing tersebut datang dengan kisah yang memang rada-rada sama dengan si Mimin dan Momon, hanya waktu yang membedakan.
Baru beberapa minggu ini, si Mumun datang dan di sambut ramah dan hangat oleh seluruh penghuni rumah paling ujung Timur yang menghadap ke arah Selatan di Desa Tanggung Padang Lumajang.Â
Ternyata tidak bagi si Mimin. Seperti ada rasa cemburu pada si Mimin, terlihat dari sikapnya semenjak kehadiran si Mumun.
Seperti, ketika saatnya makan, si Mumun dan Momon sedang asyik menikmati asupan, maka tak sejilat pun si Mimin menghampiri atau bahkan mendekat.Â
Terkadang, si Mimin langsung mendekat dan mengeluarkan suara pada si pemilik rumah, seperti sedang mengadu, hehe.
Bahkan pernah, pada suatu hari, ketika si Mimin sedang berbincang ria dengan si Momon, kemudian si Mumun datang menghampiri dengan keadaan yang sudah berusaha tak merubah suasana, malah mendapat sahutan tak mengenakkan dari si Mimin. Uh.. kasihan kau Mun, tapi kalian sama sama luv luv, hehe.
Hari ini, tepatnya sore tadi, sekitar jam 14.30 WIB. Nando dan Fadil, teman dan bestie dari kedua adikku memanggil-manggil dengan sebuah tas hijau dengan ukuran tas belanja Basmalah dan sebagainya. Yang ternyata isi tas tersebut adalah Bayi kucing yang terbuang.Â
Sesuai cerita yang disampaikan Nando, bahwa kucing tersebut ditemukan di sekitar area kebun Tebu pada jalan menuju sungai dan kuburan. Sungguh tega yang membuangmu baby catty, hemm.
Sungguh sangat mengenaskan nasib bayi kucing tersebut. Apalagi setelah di keluarkannya dari tas kain tersebut. Kaki yang sepertinya sudah tidak sanggup menyanggah beban hidupnya, eh maksudnya badannya. Meski padahal terlihat kurus dan tidak sehat.
Anak perempuan pertama pemilik rumah tersebut, mencoba menyuapi dengan extrat kucing, tapi terlalu besar untuk seekor bayi mungil tersebut.Â
Selanjutnya, mencoba mendekatkan sesuap nasi pada mulutnya, dan hasilnya pun nihil, bayi kucing tersebut berbalik arah. Akhirnya, anak pemilik rumah tersebut mencoba mendekatkan suapan air kran didepat mulutnya, hasilnya juga sama.
Ya, namanya bayi, yang harusnya minum air susu ibunya.
Dan lagi lagi, si Mimin menggerahkan diri, berlagak raja di depan bayi kucing yang terbuang yang sebut saja Baby Catty. Dan hal tersebut, seperti membuat si Momon dan Mumun kebingungan harus bersikap seperti apa.
Doakan ya guys, semoga si Mimin, Momon dan Mumun juga si Baby Catty selalu sehat dan mereka selalu kompak, hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H