Kucing kurus yang benar-benar dapat terlihat jelas tulang rusuk di sekitar area perutnya. Kucing tersebut datang dengan kisah yang memang rada-rada sama dengan si Mimin dan Momon, hanya waktu yang membedakan.
Baru beberapa minggu ini, si Mumun datang dan di sambut ramah dan hangat oleh seluruh penghuni rumah paling ujung Timur yang menghadap ke arah Selatan di Desa Tanggung Padang Lumajang.Â
Ternyata tidak bagi si Mimin. Seperti ada rasa cemburu pada si Mimin, terlihat dari sikapnya semenjak kehadiran si Mumun.
Seperti, ketika saatnya makan, si Mumun dan Momon sedang asyik menikmati asupan, maka tak sejilat pun si Mimin menghampiri atau bahkan mendekat.Â
Terkadang, si Mimin langsung mendekat dan mengeluarkan suara pada si pemilik rumah, seperti sedang mengadu, hehe.
Bahkan pernah, pada suatu hari, ketika si Mimin sedang berbincang ria dengan si Momon, kemudian si Mumun datang menghampiri dengan keadaan yang sudah berusaha tak merubah suasana, malah mendapat sahutan tak mengenakkan dari si Mimin. Uh.. kasihan kau Mun, tapi kalian sama sama luv luv, hehe.
Hari ini, tepatnya sore tadi, sekitar jam 14.30 WIB. Nando dan Fadil, teman dan bestie dari kedua adikku memanggil-manggil dengan sebuah tas hijau dengan ukuran tas belanja Basmalah dan sebagainya. Yang ternyata isi tas tersebut adalah Bayi kucing yang terbuang.Â
Sesuai cerita yang disampaikan Nando, bahwa kucing tersebut ditemukan di sekitar area kebun Tebu pada jalan menuju sungai dan kuburan. Sungguh tega yang membuangmu baby catty, hemm.
Sungguh sangat mengenaskan nasib bayi kucing tersebut. Apalagi setelah di keluarkannya dari tas kain tersebut. Kaki yang sepertinya sudah tidak sanggup menyanggah beban hidupnya, eh maksudnya badannya. Meski padahal terlihat kurus dan tidak sehat.