Mohon tunggu...
Karina Megawangi
Karina Megawangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merpuakan Mahasiswa Semester 5 pada jurusan Akuntansi Syariah di Institut Agama Islam Tazkia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Perekonomian di Masa Khalifah Abu Bakar R.A yang Masih Relevan hingga Saat Ini

1 November 2023   21:37 Diperbarui: 1 November 2023   22:09 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 menjelaskan bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan mencapai 9,36% atau mencapai 25,9 juta orang. Berdasarkan presentase tersebut pemerintah Indonesia sangat memerlukan adanya solusi agar perkembangan dan pertumbuhan masyarakat di Indonesia senantiasa lebih berdaya.

Salah satu solusi dan jawaban dari permasalahan yang sedang di hadapi di Indonesia pada saat ini adalah potensi zakat di Indonesia yang sudah mencapai angka Rp327 triliun pertahun. Angka tersebut  hampir menyamai anggaran pemerintah sebagai perlindungan sosial 2022 yang mencapai Rp431,5 triliun.

Hal ini mengingatkan kita sebagaimana dengan kisah sejarah peradaban islam di masa khalifah Abu Bakar Asyidiq yang menggunakan zakat sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan permasalahan ekonomi di masanya. Program tersebut menghasilkan sebuah kebermanfaatan bagi seluruh masyarakatnya di dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.

Untuk itu, mari kita bahas dengan tuntas apakah sistem perekonomian di masa khalifah Abu Bakar ini masih relevan untuk kita pakai di masa kini? Lalu bagaimana dengan sistem yang digunakan oleh Abu Bakar Asyadqi yang dapat kita ambil sebagai pembelajaran nya? Mari kita simak!

Terpilihnya Abu Bakar Asyidiq Menjadi Khalifah

Umat muslim sempat mengalami perpecahan ketika Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, bahkan Umar bin Khattab sempat tidak percaya akan berita duka tersebut dan berani menghunuskan pedang kepada siapapun yang berkata bahwa Rasulullah telah meninggal dunia. Tidak sedikit pula yang bersedih hati karena ditinggal pemimpin yang amat dicintainya.  Saat itu, Abu Bakar R.A lah yang kemudian diangkat menjadi seorang khalifah selanjutnya yang dipilih oleh kalangan para muslimin.

Alasan terpilihnya Abu Bakar R.A menjadi seorang khalifah adalah karna beliau merupakan orang terbaik setelah Rasulullah SAW, selain itu beliau juga orang yang sangat mengetahui tentang historikal Islam sejak awal ia datang dan beliau juga setia mendampingi Rasulullah SAW sampai ahkir hidupnya

Di dalam masa kepemimpinan Abu Bakar R.A beliau banyak memperoleh kesulitan, sehingga masa kepemimpinan nya hanya bertahan hingga 2 tahun lamanya. Kesulitan-kesulitan tersebut yaitu banyaknya kaum muslimin yang murtad, munculnya nabi-nabi palsu, dan banyaknya umat muslim yang membangkang dalam pembayaran zakat. Dari kesulitan tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi kaum-kaum tersebut melalui perang Riddah ataupun dikenal dengan perang melawan kemurtadan.

Pengelolaan Zakat Pada Masa Khalifah Abu Bakar Asyidiq

Ketegasan yang paling terkenal pada masa kepemerintahan Abu Bakar yaitu ketika beliau menarik dan mengelola sebuah zakat, pada saat itu bagi siapa pun yang membangkang dan menolak untuk membayar zakat, Abu Bakar tidak akan segan untuk memerangi orang tersebut. Pada masa kepemimpinan Abu Bakar saat itu, belum ada lembaga swasta yang dapat melayani jasa untuk menarik zakat dan mendistribusikannya. Sehingga pengelolaan zakat dikelola secara terpusat oleh negara  

Sistem penarikan zakat yang dilakukan oleh Abu Bakar R.A di mulai dari pendekatan tingkat daerah terlebih dahulu, yaitu dengan mengirimi surat kepada setiap gubernur yang mengelola wilayah kekuasaan Islam sebagai langkah pertama yang dilakukannya. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa setiap gubernur perlu menyiapkan orang-orang yang siap bertugas untuk menariki zakat, serta membuat hukum daerah yang dapat membantu proses penarikan zakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun