Mohon tunggu...
Karina Kirana
Karina Kirana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I like nature tourism

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertempuran 10 November di Surabaya

15 Desember 2022   21:15 Diperbarui: 15 Desember 2022   21:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ESSAI SEJARAH LOKAL ( Pertempuran 10 November Surabaya )
Adanya sejarah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan penjajah menjadi sebuah catatan penting untuk dikenang. Karena peristiwa ini dapat diceritakan kepada generasi muda yang akan datang. 

Sehingga mereka dapat mengenal tokoh pejuang kemerdekaan maupun alur terjadinya peristiwa sejarah. Tidak banyak generasi muda yang memahami cerita sejarah kemerdekaan Indonesia, hal ini disebabkan oleh kurangnya literasi. Maka dari itu, peran dari mata pelajaran IPS maupun Ilmu Sejarah diharapkan dapat menambah literasi mengenai peristiwa sejarah.

Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu (Sidi Gazalba, 1981:13). 

Sedangkan arti lokal menurut kbbi adalah di suatu tempat. Maka, maksud dari sejarah lokal yaitu gambaran manusia  dan sekitarnya sebagai makhluk sosial di suatu tempat. 

Nah, maksud dari "suatu tempat" adalah Wilayah. Salah satunya di Wilayah Indonesia. Seperti Surabaya, pada masa lalu terdapat puncak pertempuran rakyat Surabaya melawan penjajah pada tanggal 10 November 1945.

Dikenal juga sebagai Serangan Arek-Arek Surabaya, peristiwa ini diawali dengan kedatangan sekutu (Inggris) di Tanjung Perak pada 25 Oktober 1945. Berita kedatangan ini disampaikan pertama kali oleh Menteri Penerangan Amir Syaifudin, dari Jakarta. 

Pada pukul 09.00 -- 12.30 di tanggal 26 Oktober 1945, berlangsung pertemuan antara wakil-wakil pemerintah Indonesia di Surabaya. Yakni meliputi Residen Sudirman (ketua KNI), Doel Arnowo, Walikota Rajimin Nasution serta Mohammad. Sedangkan dari pihak sekutu terdiri dari Bigadir Jendral A.W.S Mallaby dan stafnya.

Terjadi tindakan provokatif pada tanggal 27 Oktober 1945 yakni Inggris menyebarkan pamflet yang inti dari isinya memerintahkan rakyat Indonesia di Surabaya atau Jawa Timur menyerahkan senjata rampasan Jepang kepada Inggris. Mengetahui hal ini, sikap rakyat Surabaya terutama pemudanya yang sejak awal curiga dengan maksud kedatangan sekutu menjadi tidak mentoleransi ancaman tersebut.

Pada tanggal 28 Oktober 1945. Tepatnya hari sabtu, sekitar jam 17.00 diseleggarakan pertemuan antara sejumlah pemimpin pasukan BPR dan pemimpin badan perjuangan senjata. Inti dari pertemuan tersebut ialah adanya kesepakatan untuk intoleransi terhadap tindakan provokatif tentara sekutu dan segera melancarkan serangan terhadapnya.

Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Mr. Amir Syaifudin pada tanggal 29 Oktober 1945 menuju Surabaya menggunakan pesawat terbang RAF. Kedatangan ini bermaksud untuk menyelesaikan perselisihan. Setelah diadakan musyawarah, presiden Soekarno mengumumkan pernyataan persetujuan gencatan senjata.

Ketika pagi hari di tanggal 30 Oktober, Jendral Hawton tiba di Surabaya. Sedangkan pasuka Brigade ke -- 49 masih terpojok dan tidak bebas menjalankan tugas. Warga Surabaya marah karena adanya unsur Belanda dalam pasukan sekutu. Lalu tank yang dikemudikan pemuda mulai melewati jalanan kota hingga terdengar pada pertemuan di kantor gubernur. Nah, ada pertemuan ini menghasilkan empat kesepakatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun