Mohon tunggu...
Karina Azahra Putri
Karina Azahra Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jenjang S-1 Pendidikan Sosiologi - Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Pengalaman dan Tantangan dalam Meraih Pekerjaan: Sebuah Eksplorasi Kualitatif terhadap Pekerjaan pada Angkatan Kerja Pendidikan Tinggi

7 April 2024   10:08 Diperbarui: 7 April 2024   10:33 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun mendatang, Indonesia akan menghadapi momen penting, yaitu bonus demografi. Bonus demografi diharapkan akan membawa Indonesia ke depan pintu gerbang kemajuan dan kesuksesannya (Kominfo, 2020). Oleh karena itu, penting bagi bangsa Indonesia untuk mulai mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial, politik, dan khususnya pendidikan. Pendidikan, sebagai salah satu pilar pembangunan sumber daya manusia dalam negara, menjadi sangat penting dan harus diberi perhatian yang serius. 

             Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peran pendidikan menjadi semakin krusial dalam menyongsong bonus demografi ini, karena pendidikan memiliki peran sentral dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan produktif yang dibutuhkan dalam era ini.

            Namun, di tengah realitas masyarakat Indonesia, disayangkan bahwa sebagian besar mahasiswa menghadapi kesulitan dalam memilih jurusan yang sesuai. Menurut Wasilah (2023), sebanyak 87% mahasiswa mengaku bahwa mereka merasa salah dalam memilih jurusan kuliah (Wasilah, 2023). Selain itu, fenomena yang tidak kalah mengejutkan adalah fakta bahwa sebanyak 71,7% pekerja di Indonesia mengakui bahwa pekerjaan yang mereka lakukan saat ini tidak sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pelajari selama kuliah (Wasilah, 2023). Sementara itu, menurut data dari Badan Pusat Statistik (2022), terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pekerja yang mendapatkan gaji tidak layak di Indonesia. Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 13,59 juta pekerja mengalami kondisi ini. Namun, angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2022, menjadi 14,38 juta penduduk yang bekerja dalam kondisi pekerjaan yang tidak layak. 

           Hal ini menjadi perhatian serius dalam konteks pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, terutama mengingat pentingnya kesesuaian antara pendidikan dan pekerjaan serta kualitas lapangan kerja yang tersedia bagi para pekerja. Maka dari itu, dalam penelitian ini, peneliti berupaya untuk mendalami dan mengeksplorasi pengalaman dan tantangan angkatan kerja pendidikan tinggi (S1/D3) dalam meraih dan mendapatkan pekerjaan. Peneliti bertujuan untuk mengetahui pada perspektif pekerja yang lulusan S1 (atau lebih) apakah dengan pendidikan yang menjamin pekerjaan yang layak. Selain itu, peneliti ingin mengetahui kesesuaian pendidikan yang ditempuh dengan pekerjaan yang sedang dijalani oleh pekerja pendidikan tinggi. 

           Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Dalam proses wawancara, peneliti memberikan 12 pertanyaan terkait peluang kerja, tantangan, dan relevansi jurusan terhadap pekerjaan kepada 8 narasumber yang berasal dari berbagai Univeristas Negeri, Swasta, dan Politeknik. 

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang karir merupakan aspek penting yang dipertimbangkan oleh responden dalam meraih kesuksesan profesional. Mereka menyadari bahwa pasar tenaga kerja sangat kompetitif, dan untuk berhasil, mereka perlu meningkatkan kualitas diri serta memiliki kepercayaan diri dan motivasi yang kuat. Selain itu, dukungan emosional dan jaringan sosial juga dianggap krusial dalam memperoleh informasi pekerjaan dan peluang karir. Meskipun gelar formal dianggap penting oleh beberapa responden, terampil menghadapi perbedaan dan memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dianggap lebih berharga dalam mencapai tujuan karir.

            Peran gelar dalam menentukan jalur karir bervariasi tergantung pada latar belakang pendidikan masing-masing individu. Beberapa responden merasa bahwa gelar mereka langsung terkait dengan karir yang mereka pilih, sementara yang lain menganggap gelar hanya membantu dalam memperoleh kualifikasi profesional tanpa menjamin kesuksesan profesional. Ada juga variasi dalam tingkat kesesuaian antara pendidikan yang diterima dan pekerjaan yang dijalani, di mana beberapa responden merasa pekerjaan mereka sangat sesuai dengan bidang studi mereka, sementara yang lain tidak.

             Meskipun pendidikan menjadi landasan penting dalam membentuk jalur karir, sebagian besar responden belum mencapai tujuan karir yang mereka tetapkan saat lulus. Namun, mereka tetap menggunakan pendidikan sebagai fondasi untuk melangkah maju dalam karir mereka, dan beberapa di antaranya sedang melakukan upaya untuk memperbaiki situasi tersebut dengan melanjutkan pendidikan lebih lanjut atau mencari kesempatan baru yang lebih sesuai.

             Para responden aktif mengembangkan keterampilan pasca lulus dari perguruan tinggi melalui pelatihan, membaca buku, dan mengikuti seminar. Mereka menyadari perlunya tetap relevan dalam industri yang berkembang pesat dan beradaptasi dengan perubahan. Namun, mereka juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan, seperti gelar yang tidak populer, kompetisi yang tinggi, dan peluang kerja yang terbatas. Meskipun demikian, mereka tetap optimis dan berusaha menjaga hubungan baik serta membina jaringan sosial yang kuat untuk memperluas kesempatan kerja.

            Persepsi tentang dampak gelar terhadap karir sangat bervariasi di antara responden, dengan beberapa merasa gelar mereka membantu memajukan karir mereka dan memberi keunggulan kompetitif, sementara yang lain tidak terlalu yakin tentang relevansinya. Namun, mereka tetap berusaha untuk menjaga relevansi gelar dengan terus meningkatkan keterampilan dan melanjutkan pendidikan lanjutan.

           Dalam menghadapi masa depan, responden merasa optimis tentang peluang karir yang terbuka lebar, namun mereka juga menyadari perlunya melanjutkan pendidikan lanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan bersaing di dunia kerja yang semakin ketat. Meskipun demikian, mereka tetap yakin bahwa dengan persiapan yang tepat dan pengembangan diri yang berkelanjutan, mereka dapat mencapai kesuksesan dalam karir mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun