Kini kita bisa melihat dunia pendidikan sedang mengalami perubahan yang sangat cepat karena perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) di dunia. Pelajar di seluruh belahan dunia memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menunjang tugas sekolah mereka. Salah satu teknologi yang mengguncang dunia adalah ChatGPT yang dipakai oleh lebih dari 100 juta pengguna setelah ChatGPT dirilis.
ChatGPT atau Chat Generative Pretrained Transformer, dilatih untuk bisa menirukan percakapan manusia dengan menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing) atau Pengolahan Bahasa Alami, itulah ChatGPT. ChatGPT diciptakan untuk mengerjakan tugas, menerjemahkan, bahkan juga bisa membantu menganalisis suatu teks.Â
Walaupun demikian, ChatGPT juga memberi dampak buruk dalam dunia pendidikan. Seperti berkurangnya originalitas pelajar dalam berkarya serta bertumbuhnya tindakan kejahatan plagiarisme. Disini kita akan membahas lebih dalam lagi perihal penggunaan ChatGPT di kalangan pelajar.
Dari survey Populix di bulan April 2023 lalu, ChatGPT menempati urutan pertama sebagai aplikasi yang paling banyak di digunakan di Indonesia yakni sebesar 45% responden.
Berikut adalalah survei dari study. com di bulan Januari 2023 mengenai pemakaian ChatGPT di sekolah .
- 34% Guru dan Dosen Ingin ChatGPT dilarang di Perguruan tinggi atau sekolah.
- 66% Guru dan Dosen mendukung pemberian akses ChatGPT bagi Siswa dan Mahasiswa
- 72% Dosen khawatir mahasiswa mencontek menggunakan ChatGPTÂ
- 58% Guru khawatir siswa mencontek menggunakan ChatGPT
- 72% Mahasiswa mendukung pelarangan akses ke ChatGPT di kampus
- 89% Siswa memanfaatkan ChatGPT untuk mengerjakan PR mereka