Mohon tunggu...
Karina Ayu Triutami
Karina Ayu Triutami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Program Studi Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Politik dan Pemilu serta Keterikatannya dengan Demokrasi

18 April 2022   16:45 Diperbarui: 18 April 2022   17:07 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh karenanya, komponen yang kemudian akan menjadi jembatan bagi rakyat dengan individu yang mewakilinya memerlukan institusi dan mekanisme yang baik dalam mentranslasikan kehendak yang diwakilinya. Jika institusi dan mekanisme tersebut tidak tersedia, maka kemungkinan yang akan terjadi ialah adanya manipulasi dan paksaan atau koersi dalam sistem perwakilan.  Setidaknya, terdapat dua komponen yang saling berkorelasi dalam hal perwujudan demokrasi pada sistem perwakilan, yakni kehadiran partai politik dan pelaksanaan pemilihan umum. 

Dalam sistem representative democracy, mekanisme perwakilan dengan memfasilitasi kedaulatan rakyat melalui proses pemungutan suara dianggap sudah efektif dalam upaya penyaluran aspirasi dan kepentingan rakyat. Maka, tak heran jika dalam sistem perwakilan, kedudukan dan peranan partai politik dianggap dominan. 

Mengacu pada Miriam Budiardjo, Ia memaknai partai politik sebagai suatu kelompok dengan anggota yang mempunyai nilai-nilai, orientasi, dan cita-cita yang sama. Kelompok ini secara terorganisir bertujuan guna meraih kekuasaan dan kedudukan politik yang dilakukan dengan cara-cara konstitusional dalam melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mereka terapkan.

Partai politik juga mengemban tugas sebagai dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan, di mana partai politik bertugas unutk menata serta meninjau setiap aspirasi masyarakat atau public opinion agar lebih terstruktur serta tersistematis sehingga dapat menjadi basis dalam proses pembuatan keputusan yang teratur. 

Dalam negara modern dengan beragamnya kepentingan yang dibawa oleh para pemilih yang jumlahnya sangat banyak, pengelolaan setiap kepentingan dan suara pemilih menjadi sangat perlu diperhatikan sebelum akhirnya diproises menjadi suatu keputusan. Maka, tak heran jika partai politik dianggap sebagai mesin penyeleksi, tak hanya unutk menyeleksi individu, melainkan juga menyeleksi substansi kebijakan. 

Maka tak heran, jika mendengar penyataan yang menyebutkan bahwa partai politiklah yang sebenarnya menentukan demokrasi dan menganggap jika partai politik merupakan pilar dalam sistem politik yang demokratis menjadi pernyataan yang populer.

Proses pembentukan partai politik sendiri pada dasarnya berangkat dari refleksi masyarakat yang sadar akan kebutuhan adanya suatu wadah yang mampu menata dan menampung aspirasi serta memediasi hubungan di antara masyarakat di satu pihak dan pemerintah di pihak lainnya. Setidaknya, dalam posisi ini partai politik berperan sebagai penyedia sumber daya kepemimpinan politik pada periode-periode tertentu. 

Terkait maknanya, partai politik menjadi penting kehadirannya sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengekspresikan segala kepentingan dalam asosiasi yang sedemikian luas serta memfasilitasi proses sosialiasi kebijakan pemerintah yang tidak hanya sebatas mewakili kepentingan partai tersebut, melainkan juga mewakili pencapaian atas kepentingan masyarakat dengan melalui para wakil-wakil terpilih. 

Dengan demikian, fungsi partai politik setidaknya mencakup komunikasi politik, sosialisasi politik, rekrutmen politik, dan pengelolaan konflik. Fungsi-fungsi partai menjadi penting untuk diimplementasikan tentu guna menciptakan dinamika politik dan pemerintahan yang baik, di mana dalam pelaksanaannya partai politik menjadi tidak hanya menjadi perantara berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, tetapi juga sebagai penyalur aspirasi masyarakat. 

Tak hanya itu, partai politik juga berfungsi dalam membantu masyarakat dalam memahami lebih dalam mengenai politik dan menjadi pendorong terbentuknya budaya politik dalam suatu bangsa yang didukung dengan kesiapan kepemimpinan oleh partai politik yang telah menjaring kader-kader yang berkualitas. Pelaksanaan fungsi terakhir yang bertujuan unutk meredam suatu konflik yang terjadi tentu menjadi penting kehadirannya guna meminimalisir akibat-akibat buruk yang akan terjadi. 

Sedangkan tipologi partai politik terbagi menjadi dua yang didasarkan pada komposisi dan fungsi anggota, yang di antaranya yaitu partai massa atau partai pelindung (patronase) dan partai kader.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun