Mohon tunggu...
karina ramdhayani
karina ramdhayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas komputer indonesia

hobi yang sedang saya jalanin sekarang yaitu olahraga secara rutin

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Calon Presiden: Apa yang Kita Harapkan?

18 Desember 2023   00:40 Diperbarui: 18 Desember 2023   00:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, Hatta, sebagai wakil presiden, memainkan peran realistis yang penting. Dalam dialog mengenai Proyek Mercusuar, Hatta dengan hati-hati dan penuh perhitungan menyoroti risiko dan kesiapan yang harus dipertimbangkan sebelum menjalankan proyek besar tersebut. Pendekatan ini mencerminkan tanggung jawab wakil presiden sebagai penyeimbang yang memastikan bahwa impian besar yang diusung oleh presiden dapat diwujudkan dengan pertimbangan matang.

Pentingnya kolaborasi antara idealisme dan realisme juga dapat diaplikasikan pada konteks kepemimpinan modern. Sebuah pasangan kepemimpinan yang dapat menggabungkan visi besar dengan strategi yang realistis dianggap mampu memberikan keberlanjutan dan ketangguhan. Ini menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk bermimpi dan tetap mempertimbangkan dampak dan risiko dalam setiap kebijakan atau proyek yang dijalankan oleh pemerintahan.

Dalam merancang kepemimpinan yang efektif, mengambil inspirasi dari pasangan Soekarno-Hatta adalah langkah yang baik. Melibatkan kedua dimensi, yaitu impian dan realitas, dapat membentuk fondasi kepemimpinan yang kuat dan seimbang.

Dalam mengejar cita-cita besar suatu negara, konsep kepemimpinan yang menggabungkan sosok presiden idealis dan wakil presiden realistis menjadi kunci untuk menghadapi dinamika kompleks dalam dunia politik. Sosok presiden yang idealis membawa semangat dan impian besar, memberikan visi yang menginspirasi untuk masa depan yang lebih baik. Namun, untuk menjalankan impian tersebut dengan kesuksesan, peran wakil presiden yang realistis sangat penting dalam memberikan perhitungan matang, mengidentifikasi risiko, dan menyusun strategi yang praktis.

Sejarah pasangan Soekarno-Hatta di Indonesia memberikan contoh nyata bagaimana dinamika antara sosok idealis dan realistis dapat memberikan keberlanjutan dan kestabilan. Presiden Soekarno dengan mimpinya yang besar membayangi langit Indonesia, sedangkan Wakil Presiden Hatta dengan hati-hati menyusun rancangan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan impian tersebut. Kombinasi ini menciptakan kekuatan yang kuat dalam menghadapi tantangan politik, ekonomi, dan sosial yang kompleks.

Kesimpulannya, kepemimpinan yang idealis dan realistis bukanlah dua elemen yang bertentangan, melainkan saling melengkapi. Seorang presiden idealis membawa semangat dan visi yang diperlukan untuk memotivasi dan menginspirasi rakyatnya, sementara wakil presiden realistis membawa kebijaksanaan dan ketelitian dalam menjalankan rencana serta menghadapi kenyataan. Kombinasi ini membentuk fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan besar sambil tetap mempertimbangkan realitas yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun