Kinerja dan berbagai terobosan yang dilakukan menuai hasil positif. Baik di internal lembaga yang ia pimpin, maupun dorongan dari masyarakat untuk tampil menjadi salah satu kandidat pada Pilpres 2024 mendatang.
Nama Erick Thohir tidak asing lagi di telinga masyarakat. Sebab sering kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan amanah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dianggap krusial. Sehingga masyarakat mengenalnya sebagai salah satu menteri Andalan Pemerintah saat ini.
Sosoknya yang memiliki jiwa kepemimpinan yang cukup dekat dengan masyarakat dan berani mengambil terobosan menjadi salah satu modal kuat dalam melakukan perubahan. Dan saat ini dapat kita lihat bagaimana perubahan yang ia ciptakan di BUMN.
Pertarungan Terbuka
Pilihan cawapres yang tepat menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan bagi kemenangan pasangan capres dan cawapres pada Pilpres mendatang. Mengingat pertarungan saat ini sangat terbuka.
Penyebutan pertarungan terbuka yakni merujuk pada tidak adanya kandidat incumbent yang mencalonkan dirinya menjadi capres. Sebab Presiden Jokowi sudah tidak bisa maju lagi pada pemilihan mendatang.
Seperti yang kita ketahui, Ketentuan Pasal 7 UUD NRI 1945 secara tegas berbunyi: 'Presiden dan Wakil Presiden menjabat selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan'. Artinya, masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal hanya diperbolehkan dua periode.
Pada titik inilah kenapa banyak analis melihat pentingnya keberadaan capres dan begitu juga cawapresnya. Mengingat keduanya harus memiliki kelebihan masing -- masing dan dikenal luas oleh rakyat Indonesia.
Cawapres Sebagai Penentu Kemenangan
Beberapa lembaga survei berkali-kali merilis hasil risetnya terkait elektabilitas capres 2024. Dan hasilnya seperti yang kita ketahui, tidak ada yang begitu dominan. Bahkan di lain sisi terkadang ada saatnya saling mengungguli satu sama lain.
Hal ini menunjukkan bahwa beberapa kandidat yang digadang-gadang maju sebagai capres tidak memiliki keterpilihan yang meyakinkan. Sehingga diperlukan faktor capres untuk mendorong perolehan suara nantinya.
Pada posisi ini sang kandidat cawapres menjadi sangat penting dan berpengaruh sehingga muncul sebagai pemenang pemilu. Sehingga sangat beralasan jika Lembaga Survei juga memberikan perhatian serius pada yang disebutkan terakhir di atas.
Salah satu cawapres yang sangat diunggulkan karena memiliki kinerja yang baik yaitu Erick Thohir. Ia dianggap sangat mumpuni untuk maju sebagai cawapres pada pemilihan presiden yang akan datang.
Hasil survei dari Indo Barometer menempatkan Mantan Inter Milan tersebut di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 22,9 persen. Dan disusul oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Khofifah di posisi no dua mendapatkan elektabilitas sebesar 15,8 persen sedangkan Muhaimin 6,7 persen.
Dengan kata lain, keputusan partai politik atau koalisi partai politik untuk menentukan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden nantinya menjadi sangat penting. Karena elektabilitasnya menjadi salah satu kunci kemenangan untuk memimpin negeri tercinta dan memberikan perubahan besar bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H