Hal ini menunjukkan bahwa beberapa kandidat yang digadang-gadang maju sebagai capres tidak memiliki keterpilihan yang meyakinkan. Sehingga diperlukan faktor capres untuk mendorong perolehan suara nantinya.
Pada posisi ini sang kandidat cawapres menjadi sangat penting dan berpengaruh sehingga muncul sebagai pemenang pemilu. Sehingga sangat beralasan jika Lembaga Survei juga memberikan perhatian serius pada yang disebutkan terakhir di atas.
Salah satu cawapres yang sangat diunggulkan karena memiliki kinerja yang baik yaitu Erick Thohir. Ia dianggap sangat mumpuni untuk maju sebagai cawapres pada pemilihan presiden yang akan datang.
Hasil survei dari Indo Barometer menempatkan Mantan Inter Milan tersebut di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 22,9 persen. Dan disusul oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Khofifah di posisi no dua mendapatkan elektabilitas sebesar 15,8 persen sedangkan Muhaimin 6,7 persen.
Dengan kata lain, keputusan partai politik atau koalisi partai politik untuk menentukan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden nantinya menjadi sangat penting. Karena elektabilitasnya menjadi salah satu kunci kemenangan untuk memimpin negeri tercinta dan memberikan perubahan besar bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H