Menjadi penonton di barisan pinggir, agar tidak terhantam lajunya yang begitu cepat, aku berdoa dengan tidak lugas, memohon tidak ada tikungan yang membuatnya terjatuh.Â
Karena hati sudah meninggalkannya, saat dia terjatuh, maka ambisi akan semakin buas menggerogoti dirinya. Pribadi
Hingga membutakan mata dan pikirannya, lalu dunianya hanya diisi rasa tidak puas dan ingin terus menjadi besar.Â
Pada babak akhir, penyesalan  akan terbunuhnya  hati hanya akan ia temui di sana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!