Mohon tunggu...
Karim Abdul Jabar
Karim Abdul Jabar Mohon Tunggu... -

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Konsisten Dukung Palestina

11 Desember 2017   12:08 Diperbarui: 11 Desember 2017   12:45 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://statik.tempo.com

Baru-baru ini dunia digemparkan oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang secara resmi mengatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel dan kemudian ia berencana memindahkan Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tak menunggu lama, kecaman dan kritikan datang dari berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, aksi demo mengecam Donald Trump terjadi di beberapa daerah. Selain Jakarta, daerah lainnya seperti Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

Ini membuktikan bahwa isu yang menyangkut Palestina sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Bertahun-tahun aksi serupa dilakukan dengan menuntut kemerdekaan Israel, sekaligus meminta pemerintah ikut berperan mengabulkan permintaan tersebut.

Jauh dari masa pemerintahan Jokowi saat ini, dukungan dan aksi pemerintah sudah dimulai dari Presiden Soekarno. Bahkan kedekatan antara Indonesia dengan Palestina dibangun melalui sikap Soekarno yang terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak hubungan dengan Israel.

Dukungan dari pemerintah Indonesia terus mengalir dari masa ke masa. Sebelum Presiden Jokowi, Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi dukungan Indonesia terhadap Palestina sebagai prioritas politik luar negeri Indonesia. 

Presiden SBY kala itu, pada awal pemerintahannya tahun 2004, mengatakan bahwa membantu proses pencapaian perdamaian di Timur Tengah adalah fokusnya dan untuk mencapainya adalah Palestina diberi kebebasan untuk merdeka.

Posisi Indonesia dalam masalah Israel-Palestina secara konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina dengan upaya-upaya yang dilakukan dari PBB atau Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Selain itu, pada masa SBY, Indonesia juga mendorong persatuan Bangsa Palestina melalui rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Dalam kunjungannya ke Indonesia bulan Oktober 2007, Presiden Mahmoud Abbas juga mengapresiasi langkah Indonesia untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika untuk meningkatkan kapasitas Palestina.

Pada 15 Juli 2008, Indonesia bersama dengan Afrika Selatan menyelenggarakan New Asia-Africa Strategic Partnership Ministerial Conference on Capacity Building for Palestine di Jakarta. Konferensi ini untuk mendukung terwujudnya negara Palestina yang mandiri, termasuk memberikan bantuan teknis seperti manajmen proyek infrastruktur publik, keterampilan industrial, dsb.

Ketika gejolak terjadi imbas agresi Israel 10 Januari 2009, Presiden SBY menelepon Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk meminta Prancis, sebagai salah satu anggota DK PBB untuk berupaya lebih serius mendesak Israel untuk menghentikannya serangannya dan menarik mundur pasukannya dari wilayah Palestina.

Pendekatan yang dilakukan secara humanis juga dilakukan pemerintahan SBY kala itu. Ketika membahas serangan ke Gaza, Indonesia menawarkan diri ke PPB untuk memonitoring dan memantau sikap Israel dalam mematuhi resolusi DK PBB.

Indonesia juga memberikan bantuan keuangan kepada Palestina melalui Paris Donor Conference 2007, sewaktu terjadi krisis Gaza 2008-2009. Selain itu, melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), Indonesia juga mengalokasikan dana sejumlah Rp 20 milyar untuk membangun cardiac center pada Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Palestina.

Sepanjang tahun 2014, di Jalur Gaza terjadi perang selama 63 hari dan serbuan kelompok ekstrimis Israel terhadap kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Indonesia terus memberikan dukungan. Presiden SBY terus turut aktif dalam berbagai resolusi di forum regional dan internasional. Selain itu, memberikan bantuan sebesar USD 1 Juta kepada Pemerintah Palestina guna rekonstruksi Gaza pascaperang 53 hari tersebut.

Di luar bantuan kemanusian dan pemberdayaan masyarakat Palestina melalui proyek pembangunan, Presiden SBY terus konsisten membawa masalah ini ke forum dan konferensi internasional. Presiden SBY juga mendorong masuknya Palestina dalam keanggotaan Inter Parliamentarian Union (IPU) pada Oktober 2008.

IPU adalah organisasi internasional yang mewadahi parlemen dari negara-negara yang berdaulat. IPU juga memperjuangkan perdamaian dan kerja sama antar bangsa-bangsa dan untuk kedudukan lembaga perwakilan yang kokoh.

Upaya yang dilakukan pemerintah terkait konflik di Palestina harus diikuti dengan langkah nyata. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Presiden SBY dalam mengupayakan tidak hanya sebatas aksi kemanusiaan, tetapi konsisten mengupayakan di PBB dan organisasi internasional lainnya atau membentuk konferensi untuk menggalang dukungan.

Nb: Saya mencoba merangkum beberapa upaya yang dilakukan SBY. Jika ada yang terlewat atau ada tambahan, sila tuliskan di kolom komentar.

Terima Kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun