Berdasarkan hasil yang telah didapatkan melalui kuesioner yang telah diberikan ke beberapa responden yang berasal dari SMA dan SMP, penulis dapat menemukan poin-poin penting terkait dengan dampak pembelajaran jarak jauh sebagai metode pembelajaran bagi siswa, yang dirangkum sebagai berikut.
Berdasarkan penelitian dan pengolahan skor jawaban responden yang telah dijabarkan sebelumya, di Indonesia sendiri, ternyata pembelajaran jarak jauh secara online telah dilakukan secara meluas. Hampir tidak ada sekolah yang tidak menerapkan konsep pembelajaran ini ditengah pandemi yang sekarang ini terjadi.
Pembelajaran secara online dilakukan mulai dari Senin hingga Jum’at. Sesuai seperti jadwal pembelajaran offline yang sebelumnya terjadi, namun perbedaan mendasar diantara sistem pembelajaran online maupun offline adalah waktu pembelajaran online yang lebih cepat, dilanjutkan dengan pemberian tugas oleh guru. Selain itu, pembelajaran online ini cenderung dilakukan dirumah.
Melalui kuisioner yang kami berikan, kami dapat memperoleh informasi bahwa kebanyakan responden menggunakan wi-fi ketimbang kuota sebagai sumber koneksi untuk kegiatan pembelajaran mereka, dengan sebagian besar juga dibantu oleh kuota yang secara gratis diberikan oleh pemerintah. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran jarak jauh ini dapat dilakukan secara efisien.
Pelajar yang mengikuti pembelajaran secara online cenderung menggunakan platform Zoom (73,1%), diikuti dengan WhatsApp (72,4%) dan Google meet / Gmeet (66,9%), dengan materi dan tugas yang akan diberikan oleh guru setiap sesudah ataupun sebelum pelajaran pada hari tersebut berlangsung. Siswa juga dapat melakukan absensi melalui platform seperti google document maupun aplikasi lainnya.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, penulis juga dapat menemukan kekurangan dari konsep pembelajaran ini. Berdasarkan data jawaban responden dari kuesioner yang telah kami bagikan, beberapa kekurangan dari sistem pembelajaran ini diantaranya adalah kendala koneksi, maupun dari pembelajarannya itu sendiri.
Dalam segi koneksi, tidak sedikit responden yang mengakui sering berkendala koneksi dalam pembelajaran online. Seringkali koneksi mereka tidak stabil, atau banyaknya gangguan lain seperti mati listrik, kendala dalam device dan lain-lainnya. Bahkan, terkadang, kendala juga bisa berasal dari aplikasi pembelajaran, padahal siswa harus ikut pembelajaran pada hari tersebut.
Selain kendala koneksi, dari sistem pembelajarannya tersendiri, kebanyakan dari responden merasa setuju bahwa mereka merasa bosan di setiap pembelajaran online. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran secara online sebenarnya kurang menarik minat dari siswa untuk mengikutinya.
Siswa hanya mengerti sebatas materi yang diberikan oleh guru, tidak bisa menjelaskan kembali secara luas tentang materi itu. Kebanyakan dari siswa juga memilih tidak mengulang materi yang telah diajarkan sebelumya, sehingga pelajaran semakin tidak terlalu dimengerti oleh siswa.