Mohon tunggu...
Muhammad Afif Makarim
Muhammad Afif Makarim Mohon Tunggu... -

Post Graduate Sharia Economics and Finance Student Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Sumber Daya Insani, Mengekor Bisnis Keuangan Syariah

31 Mei 2018   21:00 Diperbarui: 31 Mei 2018   21:33 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

445

453

445

  

Beriringan dengan pertumbuhan pesat bisnis keuangan syariah tak tertinggal permasalahan juga akan timbul, layaknya sebuah pohon yang semakin lama semakin tumbuh tinggi, maka cobaan yang menantipun secara progresif akan meningkat beriringan dengan pertumbuhan pohon tersebut. 

Pada topik ini permasalahan yang akan dibahas berkaitan dengan Sumber Daya Insani pada Bisnis Keuangan Syariah. Sumber daya insani adalah sumber daya penggerak dalam suatu proses produksi yang harus memiliki karakteristik atau sifat-sifat para nabi, (Muhammad:2005) diantaranya;

1. Shiddiq (benar). Shiddiq  artinya 'benar dan jujur'. Seorang sumber daya insani harus senantiasa berperilaku benar dan jujur dalam sepanjang kegiatan usahanya. Benar dalam mengambil keputusan-keputusan dalam perusahaan yang bersifat strategis. 

Keputusan strategis tersebut  menyangkut visi dan misi dalam menyusun rencana, sasaran secara objektif, efektif dan efisien dalam implementasi dan operasionalisasinya di lapangan. Sebagai sumber daya insani, ia selalu jujur dan bersikap baik customer (nasabah), competitor (pesaing), company (pemegang saham) maupun kepada  people (karyawannya sendiri), sehingga bisnis ini benar-benar dijalankan dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kejujuran. 

Sifat shiddiq bagi seorang sumber daya insani haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam melakukan usaha. Ia akan senantiasa shidiq  dalam berhubungan dengan pelanggan, dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan mitra bisnisnya. Ia senantiasa mengedepankan kebenaran informasi yang diberikan dan jujur dalam menjelaskan keunggulan produk-produk yang dimilikinya. 

Sekiranya dalam produk yang dipasarkan terdapat kelemahan atau cacat, maka ia menyampaikan secara jujur kelemahan atau cacat dalam produknya kepada calon pembeli. Allah berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar" (QS AI-Taubah: 119).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun