Faktor penarik diantaranya harga lahan di pedesaan relatif masih murah, pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana, menjunjung tinggi tradisi, masih adanya sistem gotong royong, suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani masa pensiun, dan adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil. (Sari n.d.)
Efek samping dari ruralisasi ini ialah meledaknya penduduk. Faktor yang mempengaruhinya ialah para pendatang Desa Pronanggan kebanyakan adalah keluarga bukan peroranganb. Didalam keluarga biasanya terdiri dari empat anggota keluarga. Inilah salah satu faktor yang mulai menyamai penduduk pendatang dan pribumi. Para pendatang biasanya kurang bersosialiasai atau srawung terhadap masyarakat asli Desa Pronanggan.
Yang mana menyebabkan kerap terjadinya kesalah pahaman. Sikap-sikap toleransi antara kelompok pribumi yang notabene jumlah mereka hampir sama dengan jumlah kelompok pendatang. Penyesuaian diri dari kelompok pendatang yang berusaha dan mencoba menyatu dan menenpatkan posisinya diantara klompok pribumi serta sikap menerima pribumi telah menjadikan Desa Pronanggan meminimalkan konflik. (Nuraini)
Desa Pronanggan sekarang penduduknya banyak dan padat. Didalamnya tidak hanya penduduk pribumi melainkan ada penduduk pendatang yang hampir menyamai. Belum lagi adanya wacana pemerintah bahwa di Desa Pronanggan akan di bangun rumah susun. Itu juga akan menyebabkan masuknya penduduk pendatang yang lebih tinggi lagi dan pertumbuhan penduduk yang cepat juga.
Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat tidak dapat dihindari. Namun yang terpenting ialah pertumbuhan penduduk tidap dapat dihentikan tetapi dapat dikendalikan, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menguntungkan jika dapat dikendalikan dengan tepat dan bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H