Serelah itu saya istirahat dan kulineran lalu bergegas untuk pulang.
Wisata Sepeda
Sebagai pegiat sepeda, saya berharap Purwakarta bisa menjadi salah satu kota sepeda dengan banyak kegiatan bersepeda yang bersifat fun sambil mengkampanyekan budaya bersepeda dengan dibarengi kampanye budaya tertibnya.
Diantaranya adalah kegiatan wisata sepeda yang tematis, seperti wisata sepeda heritage, budaya, dan kulineran.
Di Bandung, sekelompok pegiat sepeda lipat yang tergabung dalam komunitas pesepeda Cepot Lipet Bandung (CLB), memilik program kegiatan bersepeda rutinan setahun sekali bertajuk Maranggi Attack (MA).
MA adalah kegiatan bersepeda seharian jarak jauh antar kota dari Bandung ke Purwakarta melalui jalur Padalarang dan Cikalong, tiba di Purwakarta peserta menyebar kulineran khususnya Sate Maranggi  terutama di sekitar Stasiun KA yang untuk selanjutnya sebagian besar kembali ke Bandung dengan menggungakan KA.
Sudah dilaksanakan beberapa kali, diikuti oleh ratusan peserta, tidak hanya dari Bandung tapi dari beberapa daerah lainnya bahak ada dari luar Jawa Barat. Sempat terhenti saat masa -- masa pendemi, tapi tahun lalu sudah kembali diadakan namun masih bersifat sederhana dan terbatas.
Saat ini teman-teman dari CLB tengah menggodok untuk mewujudkan mimpinya agar  even MA ke depan bisa seperti Tour de Pangandarn (TdP) yang diadakan para pesepeda Tasikmalaya yang eventnya sudah menasional bahkan menginternational dan diikuti ribuan pesepeda.
Ini sebenarnya bisa menjadi peluang bagi Pemerintah Purwakarta. terutama dalam rangka memajukan Purwakarta dari sektor wisata. Semoga saja pihak terkait bisa membaca peluang ini dan tertarik untuk ditindak lanjuti sebagaiman mestinya.
Kemudian bersinergis dan mengemasnya dengan lebih baik, bisa jadi kedepan MA saat tiba di Purwakarta selain dilanjut dengan wisata sepeda kulineran juga dirangkai dengan wisata sepeda budaya atau heritage. Salam gowes dan go green.