Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Membidik Heritage Purwakarta di Atas Sadel

4 Maret 2023   19:22 Diperbarui: 19 Maret 2023   17:39 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Bakorwil / Keresidenan ( Foto Dokpri)

Menyebut salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) bernama Purwakarta tentu saja  mengingatkan akan makanan atau oleh -- oleh khasnya yaitu kue Simping dan Sate Maranggi.

Bahkan, sekarang di gadang-gadang mendapat julukan sebagai Kota Manggis, karena beberapa tahun kebelakang, Purwakarta telah menghasilkan buah manggis dengan kualitas terbaik dan mampu merajai pasar Asia dan China.

Bagi saya, Purwakarta merupakan kota kedua setelah Bandung, dimana sudah memiliki keterikatan sejak lama, apalagi sekarang saya tinggal disini.

Pertama kali mengenal dan menginjak bumi Purwarkarta usai lulus Sekolah Dasar di Bandung tahun 1985 saya melanjutkan Sekolah Menengan Pertama (SMP), lalu kembali ke Bandung melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA), bekerja, dan beraktivitas.

Duapuluh tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 2015 saya ke Purwakarta, tapi tahun 2016 kembali ke Bandung. Pada masa itu saya sudah aktif bersepeda, sehingga selama setahun itu saya tetap beraktivas di dunia sepeda, apalagi di Purwakarta juga tak kalah intensnya dan banyak pegiat sepeda di sini yang sudah saya kenal baik.

Kantor Bupati/Gedung Negara (Foto Dokpri)
Kantor Bupati/Gedung Negara (Foto Dokpri)

Setelah sempat empat bulan tinggal di Karawang, pada pertengahan Januari 2023 saya kembali ke Purwakarta, aktivitas sepeda tetap saya lakukan meski tak seintens dulu dan hanya sendirian saja yaitu keliling perkampungan sekitar rumah atau keliling kota sambil memotret sudut -- sudut kota yang humanis.

Bike to Heritage

Purwakarta, yang pada tahun 2023 memasuki hari jadinya yang ke-189 ini, menjadi salah satu dari sekian daerah di Indonesia yang memiliki perjalanan sejarah pada masa kolonoial, Belanda. Maka tak heran jika di Purwakarta banyak jejak peninggalannya yang sebagian masih lestari atau terpelihara dengan baik.

Diantara jejak - jejak peninggalannya tersebut berupa gedung -- gedung tua dengan gaya arsitektur Eropa dan bersejarah serta masuk dalam Cagar Budaya seperti Rumah Kembar, Stasiun Kereta Api, Kantor Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Provinsi Jabar, dan Pendopo.  

Rumah Kembar Sisi Utara (Foto Dokpri) 
Rumah Kembar Sisi Utara (Foto Dokpri) 

Lokasinya tersebar di sekitar Taman Sri Baduga atau lebih terkenal dengan Situ Buleud (Sitbul) yang ada air mancur dan konon terbesar di Indonesia serta mirip Air Mancur The Wing of  Time, Singapura.

Tapi tentu saja masih banyak lagi bangunan tua di sudut kota Purwakarta lainnya yang keberadaannya beberapa berfungsi seperti semula atau sudah beralih fungsi seperti untuk perkantoran, tempat usaha, gedung pendidikan dan sebagainya.

Sabtu (4/3/2023), di kesempatan cuaca yang cukup bersahabat, saya melakukan kegiatan bersepeda sendiri ( #Biketokamanawae) sambil memotret beberapa gedung -- gedung heritage yang ada di sekitar  sitbul tersebut.

Sebelumnya sempat bertemu dengan para pesepeda dari komunitas pesepeda terbesar dan tereksis di Purwakarta yaitu Purwakarta Mountain Bike Adventure (PUMA), yang tengah kumpul di kawasan Sitbul untuk selanjutnya mereka bersepeda ke daerah Plered.

Gedung yang pertama saya bidik adalah kantor Badan Koordinas Wilayah (Bakorwil) V milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang terletak di jalan KK Singa Winata. Dulunya merupakan Gedung Keresidenan, konon dibangun pada tahun 1902 silam.

Selanjutnya saya bergerak menuju Alun -- Alun di Jalan Ganda Negara, melewati Masjid Agung yang masuk dalam cagar budaya atau heritage, tapi saya tak sempat memotretnya karena saat itu suasananya cukup ramai dan  tengah ada kegiatan.

Saya langsung masuk ke kawasan taman alun -- alun,   lalu membidik Pendopo sebagai pusat kegiatan pemerintahan dan budaya serta kantor bupati yang dikenal dengan sebutan Gedung Negara yang bangunannya bergaya arsitektur Eropa

Stasiun KA (Foto Dokpri)
Stasiun KA (Foto Dokpri)

Dari situ saya melaju kembali ke jalan KK SInga Winata tepatnya menuju Rumah Kembar dan Stasiun Kerata Api (KA) Purwakarta. Sebenarnya ketiga bangunan tersebut kalau difoto dalam satu frame cukup bagus, sayangnya cukup kesulitan mencari posisi pengambilan yang pas.

Akhirnya saya membidik terpisah satu persatu, yang pertama  saya foto adalah Rumah Kembar sisi selatan, kedua yang sisi utara, dan ketiga bangunan utama Stasiun KA yang pagi itu cukup ramai oleh masyarakat yang tengah antri di loket pembelian tiket. .

Serelah itu saya istirahat dan kulineran lalu bergegas untuk pulang.

Wisata Sepeda

Sebagai pegiat sepeda, saya berharap Purwakarta bisa menjadi salah satu kota sepeda dengan banyak kegiatan bersepeda yang bersifat fun sambil mengkampanyekan budaya bersepeda dengan dibarengi kampanye budaya tertibnya.

Diantaranya adalah kegiatan wisata sepeda yang tematis, seperti wisata sepeda heritage, budaya, dan kulineran.

Di Bandung, sekelompok pegiat sepeda lipat yang tergabung dalam komunitas pesepeda Cepot Lipet Bandung (CLB), memilik program kegiatan bersepeda rutinan setahun sekali bertajuk Maranggi Attack (MA).

MA adalah kegiatan bersepeda seharian jarak jauh antar kota dari Bandung ke Purwakarta melalui jalur Padalarang dan Cikalong, tiba di Purwakarta peserta menyebar kulineran khususnya Sate Maranggi  terutama di sekitar Stasiun KA yang untuk selanjutnya sebagian besar kembali ke Bandung dengan menggungakan KA.

Sudah dilaksanakan beberapa kali, diikuti oleh ratusan peserta, tidak hanya dari Bandung tapi dari beberapa daerah lainnya bahak ada dari luar Jawa Barat. Sempat terhenti saat masa -- masa pendemi, tapi tahun lalu sudah kembali diadakan namun masih bersifat sederhana dan terbatas.

Saat ini teman-teman dari CLB tengah menggodok untuk mewujudkan mimpinya agar  even MA ke depan bisa seperti Tour de Pangandarn (TdP) yang diadakan para pesepeda Tasikmalaya yang eventnya sudah menasional bahkan menginternational dan diikuti ribuan pesepeda.

Ini sebenarnya bisa menjadi peluang bagi Pemerintah Purwakarta. terutama dalam rangka memajukan Purwakarta dari sektor wisata. Semoga saja pihak terkait bisa membaca peluang ini dan tertarik untuk ditindak lanjuti sebagaiman mestinya.

Kemudian bersinergis dan mengemasnya dengan lebih baik, bisa jadi kedepan MA saat tiba di Purwakarta selain dilanjut dengan wisata sepeda kulineran juga dirangkai dengan wisata sepeda budaya atau heritage. Salam gowes dan go green.

Taman Air Mancur Sri Baduga (Foto dokpri)
Taman Air Mancur Sri Baduga (Foto dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun