Uniknya, banyak pula yang berinovasi terkait rancangannya. Ada yang merancang sebagai alat rebahan sambil berjemur di tepi pantai, lemari kecil, mini gym dan sebagaianya.
TBS Bandung
Kota Bandung, yang pada tahun 2021 dinobatkan oleh Bike to Work (B2W) Indonesia sebagai Kota Ramah Sepeda kedua setelah DKI Jakarta untuk kategori Kota Metropolitan, selalu menjadi pelopor dalam inovasi, khususnya tentang fasilitas sepeda, termasuk pengadaan TBS.
Pada tahun 2017, pemerintah Kota Bandung merupakan kota pertama yang mengadopsi pengadaan TBS sebagai sarana penunjang bagi pesepeda di Bandung khususnya. Meski rancangannya dinilai sederhana tapi hal itu salah satu bentuk perhatian dalam upayan meningkatkan budaya bersepeda di Bandung.
TBS tersebut didirikan di empat titik pedestrian, yaitu pedestrian Taman Batu Balai Kota, pedestrian Jalan LREE Martadinata, pedestrian lahan kosong eks Gedung Palaguna Jalan Palestina, Asia Afrika, dan Pedestrian Taman Alun-alun Jalan Asia Afrika.
Tapi, saat ini yang masih berfungsi keberadaannya tinggal dua, yaitu di Taman Batu dan Taman Alun-Alun, sisanya sudah rusak dan tidak ada lagi.
Sebagai pelopor, Bandung kembali melakukan inisiasi untuk menghadirkan kembali TBS dengan lebih baik lagi sebagai fasilitas penunjang bagi pesepeda dengan mengajak gerakan bersama antara masyarakat, komunitas, swasta, korporasi, seniman, atau artis.
Gerakan tersebut dilakukan oleh Gerakan Relawan Kebaikan (Gerak) bersama Forum Komunikasi Komunitas Pesepeda se-Bandung Raya (Forkom Bandung Raya) dalam rangka Hari Sepeda Dunia, 3 Juni 2022 .
Harapannya, dengan adannya gagasan gerakan bersama yang dilakukan itu semakin menumbuhkan partisipasi dari masyarkat, swasta dan BUMD untuk berkontribusi mendorong penyediaan fasilitas untuk para pesepeda.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM), Didi Ruswandi, sekaligus sebagai inspirator pegiat sepeda dan gerakan bersepeda ke tempat kerja, dalam media sosialnya menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada gerakan Bandung.