Kuberi nama Si F4 (baca efse) mengadaptasi salah satu judul drama Korea yang tengah ngehits saat itu dengan alasan riwayat atau latar belakang mendapatkan sepeda federal kesayanganku tersebut. Waktu itu, hatiku tengah ceria (Fun) karena tengah memiliki sejumlah uang (Fulus), melalui jasa salah seorang teman pesepeda (Fahmi), saya akhirnya mendapat sepeda (Federal). :))
Selanjutnya, saya lebih sering menggunakan Si Efse untuk beraktivitas seperti kerja, berkomunitas, hobi dan rekreasi, baik sendiri maupun beramai-ramai. Debut pengalaman dam petualangan perdana bersepeda dengan Si Efse adalah loop Bandung -- Limbangan, Garut dan bersepeda akhir tahun 2013 dari Bandung menuju Purwakarta via Cagak Subang. Kedua kegiatan tersebut dilakukan bersama anak-anak Bike to Campus (B2C) Bandung.
Tahun 2014, pernah digunakan untuk gowes sendirian jarak jauh saat puasa di bulan Ramadan atau gowes mudik Bandung - Purwakarta. Dan salah satu yang berkesan adalah saat mengikuti kegiatan bertajuk "FBI de'Tour 200 Tahun Tambora Menyapa Dunia" tahun 2015 dengan menjajal bersepeda dari Denpasar, Bali menuju Dorocanga, kaki gunung Tambora, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang kurang lebih 450 kilometer lebih, namun saya hanya bisa melakukan perjalanan setengahnya saja karena alasan kesehatan.
Saat pindah ke Purwakarta tahun 2015, si Efse saya gunakan untuk berbagai aktivitas sendiri maupun bersama teman-teman pesepeda di sana. Pada tahun 2016 saya kembali ke Bandung, karena akses aktivitas lebih banyak di sini.
Sejak tahun 2016, saya mengurangi mengikuti kegiatan bersepeda hobi dan rekreasi bersama komunitas, lebih banyak menjadi bagian tim pelaksana kegiatan bersepeda dan lebih sering mengikuti gerakan kampanye bersepeda, lingkungan, dan kerelawanan.
Tahun 2018 saya benar-benar menghentikan mengikuti kegiatan bersepeda apa pun, tapi tetap berkomunitas dan membantu tim pelaksana kegiatan yang diselenggarakannya. Bahkan di akhir tahun 2021, saya memutuskan tidak lagi berkegiatan baik menjadi pelaksana maupu peserta, dan tidak lagi berkomunitas
Saya lebih focus bersepeda sendiri dan menjadikan sepeda sebagai moda tranportasi ke mana saja sambil kampanye #biketokamanawae (bersepeda kemana saja) dengan Si Efse harta sepeda satu-satunya yang tersisia, karena 2 sepeda mtb yang saya miliki sudah dijual.
Selain itu, saya lebih focus menulis, semua kampanye gerakan ke-bike-an yang saya tuangkan melalui tulisan atau caption postingan foto di media sosial
Si Efse, sepeda Federal seken yang kubeli dengan harga yang murah meriah tersebut, meski sering mengalami perbaikan, atau perubahan grup set, tapi hingga hari ini frame originalnya saya biarkan begitu adanya seperti pertama kali mendapatkannya, beberapa bagian yang catnya yang pudar tidak pernah di cat ulang.
Malah ada orang yang menyatakan bahwa sepeda saya terlihat seperti sepeda rongsokan, tapi di satu sisi ada juga pesepeda yang ngebet menginginkannya, alasannya karena melihat adanya nila sejarah perjalanan dan petualangan yang mengagumkan.
Apapun kata orang, Â saya tetap menikmatinya karena sudah menjadi ikatan batin yang kuat. Saya merasa bangga menggunakan dan memilikinya, apalagi federal adalah karya anak bangsa yang harus tetap dilestarikan,