Mohon tunggu...
Imanuel Karel H
Imanuel Karel H Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih mahasiswa

Hanya seorang pemula :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Multimedia Rentan Hoax

7 Oktober 2019   20:00 Diperbarui: 15 Oktober 2019   15:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://nasional.tempo.co/read/1133129/begini-kronologi-kasus-hoax-ratna-sarumpaet)

Berdasarkan hasil survey bahwa ada tiga bentuk hoax yang sering mereka terima yaitu tulisan, foto dengan caption palsu, dan berita/foto/video lama diposting ulang. Dapat terlihat bahwa konten hoax pun wujudnya sudah dalam berbagai macam media. 

Selanjutnya mengenai dari mana hoax tersebut mereka terima, hasilnya bahwa media sosial menjadi saluran penyebaran yang paling tinggi dan diikuti oleh aplikasi chatting. Pendapat mereka pun terhadap hoax bisa dikatakan satu suara bahwa hoax itu mengganggu, menggangu kerukunan masyarakat dan dapat menghambat pembangunan. 

Ada juga hal menarik bahwa salah satu penyebab utama mereka dengan mudah percaya bahwa informasi yang mereka terima bukan hoax karena informasi tersebut mereka terima orang yang dapat mereka percaya, artinya faktor orang terdekat menjadi salah satu penyebab mudahnya hoax tersebar. Hoax seperti ini biasanya menyebar melalui grup keluarga besar yang membuat mereka merasa bahwa setiap informasi yang disebar merupakan suatu kebenaran yang nyata.

https://ethz.ch
https://ethz.ch
https://ethz.ch
https://ethz.ch
https://ethz.ch
https://ethz.ch
Sebenarnya masih banyak hal yang dapat digali lagi dari hasil survei tersebut salah satunya jika melihat latar belakang para responden yang didominasi oleh para kaum-kaum terpelajar (Didominasi lulusan S1) sehingga jawaban atau respon yang diberikan merupakan jawaban-jawaban akademis. Tetapi melalui hasil survey tadi bisa kita lihat bahwa hoax menyebar dengan berbagai bentuk dan melalui berbagai media. 

Hal ini tentunya membuktikan selalin jurnalisme multimedia memudahkan kita dalam mendapat informasi yang ada, tetapi ada potensi bahwa hoax bisa menyebar dengan mudah. Dikarenakan adanya kesamaan dalam wujud informasi yang diterima oleh masyarakat. Jika masyarakat tidak kritis dalam menerima setiap informasi yang beredar, bahkan terkadang beberapa media besar pun bisa melakukan kesalahan dalam penyebaran informasi yang pada akhirnya muncul "klarifikasi" dari media yang bersangkutan. 

headid.club › ivanleon
headid.club › ivanleon

Sikapi dengan bijak!

Menyikapi hal ini tentu harapannya mari kita berpikir lebih kritis terlebih dalam menanggapi setiap informasi yang masuk, karena kita sendiri tidak dapat menghindari peredaran hoax tersebut (kecuali kita menghilang dari dunia internet dan menyendiri ke pedalaman). Mari kita belajar untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang ada. 

Carilah informasi dari sumber-sumber yang terpercaya seperti melalui media massa yang sudah terverifikasi, setidaknya dengan mencari informasi di media massa tersebut peluang kita untuk terpapar informasi hoax dapat sedikit berkurang. Kita juga sebagai orang yang paham mana berita hoax dan bukan juga diharapkan untuk dapat bersuara jika informasi yang kita terima adalah sebuah informasi hoax. Cara melawan berita hoax yang paling tepat tentunya dengan langsung mengirimkan bukti nyata atau klarifikasi langsung dari media massa yang sudah terpercaya agar informasi hoax dapat berhenti saat itu juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun