Mohon tunggu...
Hanny Kardinata
Hanny Kardinata Mohon Tunggu... Desainer -

Pendiri situs pengarsipan Desain Grafis Indonesia (dgi.or.id), penulis buku Desain Grafis Indonesia dalam Pusaran Desain Grafis Dunia (2016).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengarungi Samudra Gender dalam Tradisi Lokal

8 Juli 2017   10:21 Diperbarui: 10 Juli 2017   08:14 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1. Naskah Sureq Galigo versi abad ke-19. Epos ini berkembang sebagian besar melalui tradisi lisan dan masih dinyanyikan pada acara-acara tradisional Bugis. Versi tertulisnya yang paling awal diawetkan pada abad ke-18, sementara versi-versi sebelumnya telah hilang akibat serangga, iklim, atau perusakan. Akibatnya, tak ada lagi versinya yang pasti dan lengkap. Namun bagian-bagian yang telah diawetkan pun sedikitnya ada 6.000 halaman folio atau 300.000 baris teks, dituliskan dalam aksara Bugis dalam bahasa adiluhung, membuat Sureq Galigo sebagai salah satu karya sastra terbesar dunia. Sumber gambar: WikiCommons.

Gilbert Harmonie. 2011. Pendeta Bissu, antara Mitos dan Kenyataan. I La Galigo, Change Performing Arts dan Bali Purnati Foundation.

Roger Tol. 2011. Puisi Sureq Galigo. I La Galigo, Change Performing Arts dan Bali Purnati Foundation.

Masgabah. 2017. Eksisten Bissu di Bone dalam Mempertahankan Nilai Budaya Lokal di Kabupaten Bone. Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel (diakses 4 Juli 2017).

Prof. Irwanto: Asal Mula LGBT dari Sisi Psikologi dan Kedokteran. 2016. Suara.com, www.suara.com (diakses 6 Juli 2017).

Keragaman Gender dan Seksualitas. 2015. Jurnal Perempuan, jurnalperempuan.org (diakses 28 Juni 2017).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun