Padahal jika pa Muhadi mau mendengarkan kami, sebenarnya aksi ini salah satunya adalah lambang kepedulian kami padanya,bahkan kami berkunjung ke rumah beliau kala itupun, selain karena ingin kepastian akreditasi juga karena sangat sayang beliau.
Selain mahasiswa banyak staf dan dosen yang curhat pada saya, akan ketidak nyamanan yang ditimbulkan oleh wakil rektor yang menurut mereka adalah soudara pa Muhadi sendiri. Saya sangat yakin karena hubungan darah inilah yang akhirnya menjadikan 2 rektor tak nyaman menjabat di UMUS.
Perlu bapak ketahui, semua Rektor UMUS adalah orang-orang berkualitas, begitupun Dekan, Kaprodi, Dosen dan semua setaff. Mereka paham betul bagaimana caranya membuat orang lain nyaman bersamanya.
Buktinya saya pernah curhat masalah pribadi dengan Kaprodi PGSD sampai malam diruangannya, saya dan teman-teman juga pernah berkunjung dan bermain di rumah pa Dekan. Lebih dari itu saya pernah ngobrol berdua dengan rektor di teras kelas, obrolan yang hangat dan sangat kekeluargaan.
Ikatan kami semua warga UMUS lebih kuat dibanding ikatan darah pa, kami semua peduli sama UMUS dan engkau.
Namun demikian jika bapak lebih memilih percaya pada soudara bapa dibanding kami, maka itu adalah hak bapak, itu adalah pilihan bapak. Bapak bebas memilih, dan kamipun akan tetap pada pilihan kami.
Bagi dosen dan staf kami mahasiswa berharap untuk tidak menjadi orang-orang yang pengecut untuk menunjukan sebuah kebenaran. Mari berjuang bersama kami untuk membebaskan UMUS dari penghalang kemajuannya.
Melalui tulisan ini sayapun ingin mengucapkan banyak terimakasih pada teman-teman seperjuangan yaitu mahasiswa UMUS. Semoga aksi kita bisa diketahui oleh seluruh mahasiswa di Indonesia, dan menjadi inspirasi akan besarnya kekuatan persatuan dan kesatuan, bahkan lebih dari itu inspirasi perjuangan.
Buktikan pada Indonesia bahwa fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan itu masih berlaku.
Jika perjuangan kita membuahkan hasil kawan, bersyukurlah karena berarti kita telah membuat sejarah yang Insya Allah sangat bermanfaat untuk generasi setelah kita. Namun jika usaha kita justru tidak ada artinya sama sekali, tetaplah bangga karena kita tetap mewariskan keberanian para pejuang kita dahulu dalam memperjuangkan haknya. Karena tanpa jiwa seperti itu maka bukan hal yang mustahil jika sampai saat ini kita masih berada dalam kekuasaan para penjajah.
Semoga Allah selalu mempermudah segala urusanmu kawan, diberikan rizki dari jalan yang tak terduga agar engkau semakin percaya akan kekuasaan yang mutlak hanya milik-Nya.