Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Umus Bercerita : 5 Tahun Berjuang Demi Bisa Kuliah, Setelah Dapat Almamater Malah dibakar

22 November 2017   19:46 Diperbarui: 22 November 2017   20:09 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pri
Dok.Pri
Perih rasanya kalau ingat itu, namun hari ini kawan dengan sadar dan tanpa paksaan saya tunjukan pada kalian akan makna sebuah perjuangan dan solidaritas. Jas almamater kebanggaan yang saya tunggu bertahun-tahun untuk dimiliki, hari ini rela saya bakar semua demi perjuangan.

Saya paham betul pihak warek dan yayasan menganggap aksi kita hanya main-main, hanya gertakan semata.

Meski kita sama-sama tahu kawan aksi kita sudah menjadi pusat perhatian Nasional, bahkan dari sumber terpercaya kita tahu KOPERTIS 6 JATENG mewakili KEMENRISTEK --DIKTI pasti datang ke UMUS  untuk memediasi kita dengan pihak kampus dan yayasan. Namun rasanya hal itu belum cukup untuk membuktikan pada mereka akan kesungguhan apa yang kita ucapkan.

Saya mewakili kalian semua kawan, dengan tegas menyatakan aksi kita bukanlah lelucon belaka. Terimakasih satu persatu dari kalian sudah saling mengingatkan untuk kita tidak pernah berubah haluan dan pendirian.

Saya yakin pa Muhadi masih ingat, ketika saya dan kawan-kawan berkunjung ke rumahnya untuk meminta kepastian terkait akreditasi, kala itu saya katakan pada beliau saya dan kawan-kawan akan mundur jika kampus tidak segera diakreditasi.

Saya tidak suudzon  pa  Muhadi menganggap aksi kita main-main, namun saya yakin ada yang mempengaruhi beliau untuk menganggap aksi kita hanya gertakan.

Jika beliau membaca tulisan ini, saya ingin sampaikan ini pada beliau :

Pa Muhadi yang saya hormati, terimaksih telah banyak menginpirasi kami selama ini. Pertemuan kita dulu telah memberikan keuatan baru dalam diri saya. Setidaknya sejak pertemuan itu semakin menyadarkan saya, bahwa sukses itu bukan karena gelar atau Ijazah, terlebih saat itupun bapa bertanya apakah saya tidak ingin jadi pengusaha.

Pertanyaan bapa menyadarkan dan membuka fikiran saya akan besarnya peluang sukses dari wirausaha, Karena buktinya pa Muhadi yang lulusan MTS saja bisa memiliki banyak perusahaan, karyawan sarjana, bahkan Dokotor dan Profesor, dari hasil wiraswasta.

Oleh karena itu saya dan kawan-kawan yang semester akhir tentu tidak takut untuk mundur dari UMUS, karena selama di kampuspun kami sering dididik untuk jadi seorang pengusaha. Usia saya yang 28 tahun saja berani, apalagi teman-teman saya yang usianya lebih belia, jalan mereka lebih mulus untuk meraih kesuksesan atau sekedar pindah kampus."

Semoga beliau membaca, atau jika tidak akan ada yang menyampaikan pesan singkat saya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun