Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah di Balik Persahabatan

26 Oktober 2017   06:10 Diperbarui: 26 Oktober 2017   08:07 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat,...

Siapa yang tak punya sahabat, sejak mulai mengenal lingkungan luar saat itulah kita mulai mengenal sahabat. Atau setidaknya paling lambat akan kita temukan seorang sahabat saat kita duduk di bangku sekolah Dasar.

Pepatah bijak mengatakan Sahabat sejati adalah keluarga sejiwa, ternyata itu benar adanya. Bahkan sering seorang sahabat begitu dekat dan perhatian melebihi keluarga sendiri, terutama saat kita jauh dari rumah.

Hampir disemua sejarah kehidupan kita , pasti kita miliki dan temukan seorang sahabat. Ya cukup seorang, kadang lebih namun hanya hitungan  jari.  

Meski kita berkumpul dengan ratusan teman baru namun tak jarang sahabat yang kita miliki hanya bisa berjumlah dua atau tiga orang.

Kita bisa dengan mudah mendapatkan teman banyak dalam satu hari, namun tidak untuk mendapatkan seorang sahabat, kadang butuh waktu lebih dari seminggu, sebulan bahkan bisa juga setahun.

Sahabat adalah teman yang sangat dekat dengan kita, layaknya seorang kekasih sahabat begitu empati dan simpati pada kita. Ia takan tega melihat kita menderita, baginya kebahagiaan kita adalah kebahagiaannya begitupula sebaliknya tangis kita adalah derita baginya.

Penulis takan pernah bisa melupakan bagaimana perhatiannya seorang sahabat yang dari Bandung sampai nyari-nyari penulis hanya untuk ketemu, atau  bahkan sahabat penulis waktu SMK yang saat penulis tinggal di kosan sendiri ia dari Sirampog selalu menyempatkan diri main ke Penggarutan.

Sering mengajak penulis jalan-jalan dengan motornya, karena ia sadar penulis sumpek tinggal sendiri di kosan.

Bahkan setelah bekerja diapun mencari penulis di Hayam Wuruk Plaza untuk kemudian kita kembali bisa bermain dan cerita banyak hal bersama.

Entahlah meski ratusan teman ada dekat dengan kita, mulai dari wanita bahkan laki-laki, namun tanpa sahabat sejati kita tetap akan merasa sepi. Jika penulis dihadapkan pada dua pilihan antara memiliki seribu teman dan sepuluh sahabat, pasti penulis akan memilih yang sepuluh tersebut. Karena yang sepuluh itulah yang akan membuat hidup kita jadi penuh warna dan arti, bahkan bisa lebih rame dari pada yang seribu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun