Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Pembantu Lebih Berharga dari Guru Honorer?

17 Oktober 2017   14:11 Diperbarui: 17 Oktober 2017   14:13 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari kita pernah dilalui bersama mereka. Kenakalan kita mereka hadapi dengan sabar, bahkan tak jarang saat kita masih usia sangat kecil (TK / Kelas 1 SD) kita sangat tergantung pada guru dalam menjaga dan mengurus kita di sekolah.

Bapak/Ibu yang terhormat, jika anda memiliki jabatan dan kekuasaan sekarang namun melupakan para guru, itu sama saja anda melupakan nasib orangtua anda sendiri.  Elokkah anak yang tak peduli dengan orang tuanya ?         Elokah seorang anak yang melupakan semua jasa orang tuanya? Jawabannya ada di hati masing-masing.

Ini adalah sebuah pertanyaan ringan dari saya untuk kita sama-sama renungkan.

Jika soudara ingin memberikan sejumalah uang pada sebuah keluarga mana yang akan soudara pilih, Memberikan uang tersebut pada anaknya , atau orangtuanya ?

Jika soudara memberikan uang pada anaknya saya yakin uang tersebut akan digunakan untuk banyak hal yang tidak bermanfaat, seperti untuk beli mainan atau jajanan saja, dan orangtuanya kemungkinan takan merasakan sedikitpun manfaat pemberian anda.

Beda halnya ketika soudara memberikan sejumlah uang pada orangtuanya, penulis yakin semuanya akan merasakan manfaatnya. Bahkan kemungkinan besar yang paling banyak menikmati manfaat tersebut adalah anaknya. Hal ini dikarenakan sudah menjadi tabiat setiap orangtua jika selalu mendahulukan kepentingan dan kebahagiaan anak-anaknya dibanding dirinya sendiri.

Ilustrasi diatas adalah sedikit gambaran bagi pemerintah yang hanya fokus memberikan berbagai bantuan langsung pada siswa tapi lupa pada kesejahtraan guru dan keluarganya.

Jika untuk kebutuhan hidupnya banyak guru yang harus pinjam sana-sini, kira-kira seberapa persen anda yakin guru tersebut bisa mengajar dan mendidik anak dengan baik di sekolah. Jangankan untuk mendidik anak orang lain dengan baik, tangisan anak sendiri yang meminta dibelikan berbagai keperluan agar bisa menjalani hidup seperti anak-anak yang lainpun terus mengganggu pikirannya.

Sekalipun kurikulum yang diterapkan sangat luar biasa bagusnya, jangan harap suatu pendidikan akan maju jika pelaksana utama pendidikan (guru) tersebut tidak diperhatikan, bahkan terkesan di injak-injak dan disepelekan. Jangankan oleh pemerintah, masyarakat awam saja pernah berkata pada saya "hanya bagus pakaiannya, tapi uangnya tidak ada ," ia berkata demikian karena saya berprofesi sebagai guru honorer.

Biaya Pendidikan Guru Vs Gaji Guru Honorer, Adilkah ?

Coba kita bayangkan berapa besar biaya pendidikan yang dikeluarkan seorang guru untuk dapat mengajar anak negeri. Dimulai dari  TK -- SMA, bahkan biaya Perguruan tinggi selama 4 tahun saja penulis yakin sangat cukup untuk mendirikan sebuah usaha yang membuahkan hasil setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun