Kita semua pasti sadar, bahwa setiap anak yang terlahir suci bersih, layaknya kertas putih. Dimana hal-hal apa saja yang kemudian tertulis padanya sangat ditentukan oleh lingkungan yang ada disekitarnya, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan pendidikan.
Bukti realnya adalah Agama, bahasa, dan kebiasaan anakpun mengikuti lingkungan. Bahkan saya pernah ikut sebuah seminar, dimana sang pembicara  menguktif dari sebuah kisah nyata beliau mengatakan : "Ada seorang bayi yang  hilang dihutan, bertahun-tahun tidak ditemukan. Sampai beberapa tahun menjelang anak tersebut dewasa, anak tersebut kemudian ditemukan. Namun setelah ditemukan karakter dan sikap anak tersebut tidak lagi menyerupai manusia, hampir sebagian tingkah lakunya seperti hewan.
Begitulah kurang lebih yang beliau katakana, ini membuktikan kepada kita semua betapa besarnya pengaruh lingkungan bagi anak, karena anak belajar dari apa yang ia lihat dan ia dengar dari lingkungannya.
Pentingnya Peran Keluarga Bagi Perkembangan Anak
Sejak anak dilahirkan , ia berinteraksi hampir sepenuhnya dilingkungan keluarga. Apa yang orangtuanya lakukan anak mendengar dan melihat. Hingga akhirnya anak akan meniru apa saja yang ia lihat. Oleh karena itu bagi pasangan muda-mudi yang baru saja memiliki buah hati. Ada baiknya untuk sama-sama belajar memperbaiki diri dalam segala hal, agar anak kita akhirnya mengikuti kebaikan-kebaikan yang kita bentuk dan terhindar dari meniru sikap-sikap buruk kita.
Pesan saya bagi muda-mudi yang belum menikah, tidak ada salahnya memiliki kriteria untuk mendapatkan pendamping terbaik. Bahkan bagi laki-laki adalah suatu keharusan memilih calon istri terbaik, yang harus diperhatikan bukan hanya indah parasnya, namun lebih dari itu yang terpenting adalah bagaimana Agamanya, pemahaman ilmunya, aklhlaqnya, bahkan keturunannya (berasal dari keluarga baik, kalau bisa keluarga terbaik).
Hal ini dikarenakan istri yang akan menjadi ibu dari anak-anak kita akan menjadi madrasah pertama dari anak-anak kita tersebut.
Oleh karenanya, bagaimana aklhlaq dan kecerdasan anak, baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik sangat ditentukan dari kualitas istri kita. Semakin tinggi kualitas istri kita maka akan semakin mudah kita membentuk keturunan-keturunan yang berkualitas pula.
Hal yang ini juga berlaku bagi para gadis yang hendak ingin menikah, untuk memberikan kriteria bagi pasangannya.
Suami adalah imam layaknya nahkoda bagi sebuah kapal rumah tangga anda.
Kemana kapal akan menuju tentu sangat ditentukan oleh sang nahkoda yang memegang kendali kemudi. Oleh karenanya wanita harus memiliki kriteria terbaik untuk laki-laki yang kelak akan jadi pasangannya. Bukan dari banyaknya harta, jelasnya penghasilan atau tampang rupawan yang terpenting. Untuk membentuk generasi terbaik tentu dibutuhkan karakter , ilmu dan Akhlaq terbaik. Jika Kecerdasan anak sangat ditentukan dari ibu, maka karakter anak sangat ditentukan oleh ayahnya. Bahkan harmonis tidaknya keluarga, bahagia tidaknya istri dan anak sangat ditentukan oleh karakter suami tersebut. Dengan luasnya ilmu suami, maka ia akan mengajarkan banyak karakter baik pada anak, baik melalui saat bermain dengan anak, saat bercengkrama atau dengan menceritakan kisah-kisah inspiratip seperti kisah para nabi, para sahabat, maupun kisah para wali dan lainnya yang mengandung berbagai karakter baik.