Mohon tunggu...
Karang Jimbaran Setyatrisila
Karang Jimbaran Setyatrisila Mohon Tunggu... Penulis - Historia Vitae Magistra

Writer and Researcher

Selanjutnya

Tutup

Trip

Bulan Sabit di Atas Puri

17 Juli 2022   11:54 Diperbarui: 17 Juli 2022   12:04 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Air di tirtagangga ini tidak pernah surut dari sejak Kakek saya menemukan sumber mata air ini,” jawab Bu Gung Dewi.

“Di lereng bukit sebelah timur, sepertinya tampak ada Pura?” tanyaku lagi.

“Ya… betul itu Pura Bukit dan di sana ada kampung Islam Bukit Tabuan,” jawab Bu Gung Dewi.

“Kenapa kok ada kampung Islam di sana?” aku semakin pensaran.

“Wah itu ceritanya panjang… tapi yang jelas beberapa orang Islam menawarkan diri untuk tinggal di atas bukit sekaligus mau menjaga dan memelihara kebersihan pura. Oleh kakek saya, mereka diberi tanah untuk tinggal dan membangun masjid di sana,” jawab Bu Gung Dewi.

“Setelah ini kita ke Puri nanti Jimbaran bisa lihat kampung-kampung Islam di sekitarnya,” kata Bu Gung Dewi.

Setelah puas berkeliling Taman Tirtagangga kemudian lanjut makan siang yang ditraktir oleh Bu Gung Dewi di sebuah rumah makan sederhana yang menunya hanya menyediakan ikan laut dan sate lilit kesukaanku. Matahari tepat di atas ubun-ubun, sebelum kami bertanya di mana ada masjid, Bu Gung Dewi sudah mengarahkan mobilnya mampir ke masjid. Walaupun Bu Gung Dewi beragama Hindu, tapi paham suara azan menandakan umat muslim waktunya ibadah, kebetulan tidak susah untuk mencari masjid di Karangasem.

Tujuan terakhir liburan hari ini ke Puri Karangasem. Puri atau Keraton Kerajaan Karangasem yang dibangun awal abad keduapuluh tidak banyak mengalami perubahan. Bangunannya masih asli dan kokoh meskipun Bali terutama wilayah Karangasem sering terkena bencana, seperti letusan Gunung Agung dan gempa bumi. Itu yang saya dengar ketika ayah mengobrol dengan Bu Gung Dewi.

Ketika memasuki pintu gerbang utama Puri Karangasem, aku berdecak kagum dengan bangunan puri yang memang masih asli dan sangat megah. Selain bangunan utama berupa puri atau keraton sebagai tempat tinggal raja, terdapat taman gili yang berbentuk balai kecil dikelilingi air. Pada saat yang bersamaan, tampak banyak wisatawan yang mengunjungi Puri Karangasem.

Di Puri Karangasem aku mengelilingi semua bangunan unik perpaduan arsitektur Barat (Belanda), Cina, Islam, dan Bali seperti di Taman Sukasada yang aku kunjungi sebelumnya. Ketika santai sambil mengambil foto-foto di sekitar puri, dari atas teras puri aku melihat ke bawah dan tampak banyak masjid yang mengelilingi di sekitar Puri Karangasem, salah satunya Masjid Nurul Huda di Kampung Islam Nyuling yang tepat berada di bawah puri.

“Ayah, mengapa di bawah atau di sekitar puri ini ada banyak masjid yang mengelilingi puri ini” Aku bertanya kepada ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun