Mohon tunggu...
Mayor Nur
Mayor Nur Mohon Tunggu... -

berusaha menjadi perwira tentara Tuhan yg baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inem Pelayan Abal-abal

27 Mei 2012   11:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:43 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Daerah galur Jakarta pusat merupakan suatu daerah yang cukup terkenal sebagai tempat yayasan penyalur pembantu rumah tangga berada.

PEMBANTU RUMAH TANGGA

Suatu profesi yang dimana saja di muka bumi ini merupakan suatu profesi dianggap lemah tp keberadaannya sangat diperlukan. Sebutkan orang mampu dimana yang tidak punya pembantu rumah tangga? Bahkan sudah menjadi salah satu dari 9 bahan pokok,apalagi rumah tangga yang mempunyai anak2 yang banyak.

Penulis pernah tinggal di sukabumidi era 80an.Saat itu masih banyak gadis2 yang mengadu nasib sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta, sebelum sekarang hampir 80% "naik pangkat" mengadu nasib menjadi pembantu di jazirah arab (TKW).

Saat ini seiring tehnologi yang berkembang, profesi pembantu kurang diminati gadis2 pedesaan. Untuk mencari yang benar2 niat sangat lah sulit. Kenapa? Ya itu tadi, bagi yang agak pintar mereka lebih baik menjadi SPG atau penjaga conter Hp yang demikian banyak merajarela.Yang bermental baja dan berilmu kebal lebih suka menjadi TKW ke Timur tengah atau Hongkong. Akibatnya timbul lah perbedaan antara Supply dan Demand. Permintaan tinggi tp stok kosong. Ini yang membuat yayasan pembantu menjadi hidup dan sekarang menjadi MAHAL.

Pasaran "muka baru" pembantu adalah bergaji di range 400-500ribu rupiah. Itu yang fresh dan bodoh betul. Yang msh bingung menghadapi peralatan rumah tangga yang agak canggih seperti mesin cuci, mikrowave dan vacuum cleaner. Yang lumayan sudah bergaji 600-700ribu rupiah. Ini biasanya sudah pembantu karir,yang bermasa dinas diatas 2 tahun dan sudah pernah 2-3x mutasi ganti majikan. Nah utk type ini yayasan mematok hrg booking sampai delivery sang babu 900.ooo-1.100.000 rupiah.

Penulis hanya mau membagi beberapa keluhan terhadap korps pembantu ini yaitu adanya oknum para inem abal2. Mereka ini adalah:

1.Inem alay: Tak bisa dipisahkan dari handphonenya. Berprinsip:"Jgn sampai ngebabu ganggu pacaran". Oknum type ini lumayan berbahaya karena banyak dimanfaatkan oleh pacar2nya utk masuk dan mencuri di rumah anda

2.Inem Klepto: Diam2 selalumengambil barang berharga yang anda jarang perhatikan spt barang koleksi, barang di gudang. Coba deh di cek ulang harta anda

3.Inem Profesional: Hitungan jam bisa gondol barang serumah pas ditinggal pergi

Sindikat oknum pembantu juga menyediakan ktp palsu dan juga referensi bohong agar pembantu anak buah mereka bisa masuk ke rumah anda.

Yang bikin penulis paling kesal adalah modus umum para makelar:

1. Mencari orang butuh pembantu

2.Meminta ongkos perjalanan sekitar 250-300rb rupiah

3.Pembantu bekerja di rumah anda

4.Mereka mencari lagi peminat/calon majikan lain

5.Jika dapat maka minta lagi ongkos perjalanan 250-300ribu rupiah dari majikan baru

6.Menghubungi pembantu yg sedang bekerja di rumah anda utk resign

7.Pembantu anda akan memberikan alasan harus pulang kampung karena ada yang wafat, ada yang sakit dsb

8. Pembantu anda kerja di tempat baru

Seandainya komplotan ini mempunyai 20 anak buah yang diputar,anda hitung sendiri gaji bulanan mereka dengan cover "uang perjalanan". Miris yah..

Inem sudah tidak seksi lagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun