Kewajiban lancar diklasifikasikan menjadi kewajiban lancar yang diketahui jumlahnya dan kewajiban lancar yang belum pasti atau harus diestimasi. Perusahaan mungkin mengetahui bahwa ada kewajiban tetapi tidak mengetahui jumlah tepatnya, sedangkan perusahaan harus melaporkan kewajiban pada neraca. Kewajiban inilah yang nantinya harus diestimasi.
***
Pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi diatur oleh IAS 37. Kewajiban diestimasi (provision) adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Kewajiban diestimasi diakui sebagai kewajiban dengan asumsi dapat dibuat estimasi andal, karena kewajiban tersebut merupakan kewajiban masa kini dan kemungkinan besar mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut di kemudian hari. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban diestimasi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal neraca (IAS 37.36).
Berikut ini merupakan kewajiban lancar yang harus diestimasi :
Dalam upaya untuk meningkatkan omset penjualan, suatu perusahaan dapat memberi hadiah dalam penjualan produknya. Salah satu contohnya yaitu dengan menyertakan kupon berhadiah uang tunai atau barang. Dengan demikian perusahaan harus mengestimasikan berapa jumlah hadiah yang sekiranya akan dikeluarkan pada periode tersebut. Realisasi pembayarah hadiah atas kupon hadiah tersebut mungkin akan terjadi pada periode berikutnya.
Jurnal-jurnal yang berkaitan dengan utang hadiah sebagai berikut :
1) Pada saat pembelian persediaan hadiah
Persedian hadiah              xxx
       Kas/Utang Dagang         xxx
2) Pada saat produk berhadiah dijual
Kas/Piutang Dagang         xxx
       Penjualan                       xxx
3) Pada saat pemberian hadiah
Biaya hadiah                   xxx
       Persediaan hadiah           xxx
4) Pada saat pengakuan utang hadiah
Biaya hadiah                   xxx
       Utang hadiah                   xxx
Â
- Utang Garansi
Utang garansi ini muncul akibat adanya pemberian garansi atau penggantian produk atas dasar kontrak yang diberikan oleh produsen kepada konsumen. Produsen memberikan jaminan atas produknya kepada konsumen seperti menjamin akan memperbaiki atau mengganti produk dalam jangka waktu tertentu sejak tanggal pembelian apabila ada kerusakan atau kecacatan.
Ada dua metode pencatatan garansi, yaitu metode cash (diakui bila benar-benar terjadi pengeluaran kas pada saat terjadinya) dan metode accrual (diakui sesuai dengan terjadinya tanpa memperlihatkan secara riil pengeluaran kasnya). Dalam metode accrual terdapat dua perlakuan garansi :
1) Garansi diakui sebagai biaya
- Pada saat penjualan
Piutang dagang                 xxx
   Penjualan                          xxx
- Pada saat mencatat biaya garansi
Biaya garansi               xxx
   Macam-macam rekening kredit xxx
- Penyesuaian akhir tahun untuk taksiran utang garansi
Biaya garansi                    xxx
   Utang garansi                     xxx
- Pada saat terjadi garansi tahun berikutnya
Utang garansi                    xxx
   Macam-macam rekening kredit xxx
2) Garansi diakui sebagai pendapatan
- Pada saat penjualan
Piutang dagang                  xxx
   Penjualan                              xxx
   Pendapatan garansi ditunda   xxx
- Pada saat terjadinya garansi
Biaya garansi                    xxx
   Macam-macam rekening kredit xxx
- Penyesuaian tidak dijurnal
- Pada saat terjadinya garansi di tahun berikutnya
Biaya garansi                   xxx
   Macam-macam rekening kredit xxx
- Utang Pemulihan Pencemaran Lingkungan
Ada kalanya operasi perusahaan menyebabkan kerusakan lingkungan, dan saat diputuskan berdasarkan ketetapan hukum bahwa perusahaan merusak lingkungan maka perusahaan harus segera melakukan perhitungan estimasi nilai kewajiban yang harus diakui.
mengakibatkan arus keluar sumber daya pada waktu yang akan datang.
Jurnal yang dibuat untuk mencatatnya :
Beban pemulihan pencemaran xxx
   Utang pemulihan pencemaran   xxx
Â
- Utang Perkara Pengadilan
Suatu perkara pengadilan dapat mengakibatkan timbulnya kewajiban diestimasi ketika terdapat suatu keyakinan yang kuat bahwa perkara pengadilan tersebut dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya pada waktu yang akan datang.
Jurnal yang dibuat untuk mencatatnya :
Kerugian Perkara Pengadilan    xxx
   Utang estimasi perkara pengadilan xxx
***
Jadi kewajiban lancar yang harus diestimasi merupakan kewajiban yang belum pasti waktu dan jumlahnya. Walaupun demikian, kewajiban ini tetap harus dimunculkan pada neraca karena akan mengakibatkan adanya kurang saji. Kewajiban ini dapat timbul karena adanya keyakinan bahwa kewajiban ini akan mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut di kemudian hari.
Â
Judul TA : Pengaruh Utang Terhadap Solvabilitas Perusahaan
Referensi lebih lanjut :
Harrison, W.T., dkk. 2011. Akuntansi Keuangan IFRS Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta : Erlangga
http://tiasaccountingworld.blogspot.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H