Mohon tunggu...
Kanyaka Anindita
Kanyaka Anindita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penggemar Penakluk Tantangan Berbahasa

29 Januari 2025   15:34 Diperbarui: 29 Januari 2025   15:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketika sekolah dasar, aku penasaran dengan temanku yang membawa majalah bertema K-Pop ke sekolah. Aku bingung karena dia dan beberapa teman lain sibuk membolak-balik halaman dengan semangat. Sesekali bernyanyi lalu tertawa bersama. Kadang, mereka menyebutkan nama-nama asing yang tidak pernah kudengar sebelumnya. 

Lembar yang terbuka memperlihatkan sekelompok perempuan yang berpose dengan anggun. Rupa mereka sangatlah cantik. Tampak tinggi semampai dengan high heels di kaki. Wajah tak bernoda menyunggingkan seulas senyum manis. Rambut panjang indah bergelombang masih rapi walau dengan efek terpaan angin. 

Saat aku tanya mereka siapa, dengan cengiran lebar dan suara lantang teman-temanku kompak menjawab, 

"SNSD!" 

Waduh, mereka siapa? Tetap saja pertanyaan itu muncul lagi. Setelah itu, mereka mengenalkan aku dengan sembilan orang perempuan di majalah itu. 

Aku yang kesulitan menghapal wajah, hanya dapat mengingat beberapa nama. Taeyeon, Sooyoung, Jessica, dan Tiffany. Dengan sabar mereka mengulang lagi. Masih dengan antusiasme yang sama meski pada akhirnya aku menyerah. 

Di kelasku, kebetulan ada sembilan anak perempuan. Temanku bilang, kami bisa memilih masing-masing satu anggota SNSD untuk main-main. Aku pun menyebut 'Taeyeon' dengan lugas seakan aku paham. Wajah Taeyeon saja aku belum ingat. 

Melihatku yang perlahan terjerumus ke dalam dunia K-Pop, tiba-tiba temanku mengajariku cara menulis dengan hangul. Sayangnya, dia sendiri tidak menguasai kosa kata Bahasa Korea. Jadi, yang kami lakukan adalah berlatih menulis hangul yang berantakan dengan kosa kata Bahasa Indonesia. 

Setiap kali kita akan bicara rahasia ala anak SD, tinggal ambil secarik kertas dan tuliskan dengan hangul berbahasa Indonesia. Dengan begitu rahasia akan terjamin. Ternyata asyik juga belajar bahasa baru. 

Berkat itu, aku semakin penasaran dengan SNSD, Taeyeon, dan hangul. Setiap membuka mesin pencarian di internet, aku selalu memulainya dengan memitar video musik I Got a Boy milik SNSD. Itu adalah rekomendasi temanku. 

Sambil menonton, aku menghafal wajah setiap anggotanya. Suara yang stabil di tengah gempuran koreografi enerjik membuatku terkesima. Aku suka cara mereka berbicara dan melafalkan bahasa yang belum familiar di telingaku itu. Membuat aku jadi semakin penasaran. Dengan bantuan lirik romanisasi, aku menghafalkan lirik lagu-lagu mereka. 

Cepat bosan, aku tidak ingin hanya bisa hafal perkataan mereka saja. Aku butuh menyempurnakan tulisan hangul dan belajar membacanya dengan lebih lancar. Tujuanku hanya agar aku bisa membaca lirik lagu tanpa menggunakan romanisasi lagi. 

Saat sudah lulus SD, aku berpisah dengan teman-temanku. Semakin beranjak remaja, mereka sudah tidak lagi punya ketertarikan besar terhadap K-Pop. Lain hal denganku yang berkat mereka, sesuatu yang berbau Korea selalu melekat padaku. 

Aku mulai mengenal sendiri grup-grup yang tidak kalah keren dan punya ciri khasnya masing-masing. Waktu itu aku sedang kepo dengan grup Infinite. Mulailah aku menonton acara variety show mereka dan mulai merambah ke dunia drama Korea. 

Awalnya aku menonton drakor Hi! School Love On yang dibintangi dua anggota Infinite, Woohyun dan Sungyeol. Tidak hanya sekali, aku sendiri tidak menghitung berapa kali aku menonton drakor itu saking sukanya. Ternyata idola tidak cuma bisa menari dan menyanyi, artis Korea pun berbakat dalam seni peran.  

Setiap karakternya bicara, aku sering sekali mengikuti ekspresi, intonasi, dan artikulasi dalam berbicara bahasa Korea. Secara alami kosa kata yang mereka katakan menempel begitu saja di memoriku. Agar paham, aku menyocokan artinya dengan bantuan terjemahan yang tertera di layar. 

Saat aku punya teman baru, kami selalu bertukar infomasi tentang grup kesukaan dan berita terbaru tentang dunia hiburan Korea. Bahkan yang sebelumnya aku diajari hangul, sekarang giliranku mengajari hangul ke teman baruku. Masih banyak kurangnya, sih, tapi sudah lebih baik dari sebelumnya. 

Karena kemampuanku yang masih mentah, aku jadi tertantang untuk bisa belajar bahasa Korea lebih baik lagi. Aku ingin bisa paham secara utuh kalimat dalam bahasa Korea. Aku pun membeli satu buku untuk belajar. Duh, tapi sepertinya ini kurang mempan untukku. Alhasil buku itu jadi pajangan lemari saja dan aku kembali belajar pelan-pelan dengan menonton artis dan drama kesukaanku. 

Tanpa bantuan buku, aku tetap bisa paham bentuk kalimat yang mereka gunakan ketika bertanya, menyuruh, meminta sesuatu, sampai bedanya berbicara kepada orang yang lebih tua dan muda. Memanglah belajar sambil menonton video idola yang menarik jadi cara ampuhku untuk meningkatkan kemampuan bahasa Korea. 

Suatu hari aku ingin menonton variety show idola kesukaanku. Ingin sekali sampai aku rela menontonnya tanpa subtitle. Bermodalkan pengetahuan seadanya, aku berusaha keras memahami garis besar konteks yang sedang dibicarakan. Hangul yang muncul di video juga kucari artinya supaya lebih paham. Canggih juga ya aku, begitu pikirku. 

Sekarang, setiap mendengar lagu juga begitu. Tidak mau mudah saja mencari arti lagu secara keseluruhan, aku memilih jalan repot untuk menerjemahkan dan memahami setiap baris liriknya. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa memahami lagu kesukaanku tanpa bantuan. 

Lama kelamaan, aku terpikirkan ikut ujian keterampilan bahasa Korea. Dengan kepercayaan diri yang cukup, aku berhasil ujian. Meski baru ada di tingkat ke-2, ternyata tidak perlu buku atau catatan panjang lebar aku bisa belajar sampai mampu mengerjakan soal. Setelah ini, aku masih akan menantang diriku sendiri sampai aku bisa menguasai bahasa Korea.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun