Cepat bosan, aku tidak ingin hanya bisa hafal perkataan mereka saja. Aku butuh menyempurnakan tulisan hangul dan belajar membacanya dengan lebih lancar. Tujuanku hanya agar aku bisa membaca lirik lagu tanpa menggunakan romanisasi lagi.Â
Saat sudah lulus SD, aku berpisah dengan teman-temanku. Semakin beranjak remaja, mereka sudah tidak lagi punya ketertarikan besar terhadap K-Pop. Lain hal denganku yang berkat mereka, sesuatu yang berbau Korea selalu melekat padaku.Â
Aku mulai mengenal sendiri grup-grup yang tidak kalah keren dan punya ciri khasnya masing-masing. Waktu itu aku sedang kepo dengan grup Infinite. Mulailah aku menonton acara variety show mereka dan mulai merambah ke dunia drama Korea.Â
Awalnya aku menonton drakor Hi! School Love On yang dibintangi dua anggota Infinite, Woohyun dan Sungyeol. Tidak hanya sekali, aku sendiri tidak menghitung berapa kali aku menonton drakor itu saking sukanya. Ternyata idola tidak cuma bisa menari dan menyanyi, artis Korea pun berbakat dalam seni peran. Â
Setiap karakternya bicara, aku sering sekali mengikuti ekspresi, intonasi, dan artikulasi dalam berbicara bahasa Korea. Secara alami kosa kata yang mereka katakan menempel begitu saja di memoriku. Agar paham, aku menyocokan artinya dengan bantuan terjemahan yang tertera di layar.Â
Saat aku punya teman baru, kami selalu bertukar infomasi tentang grup kesukaan dan berita terbaru tentang dunia hiburan Korea. Bahkan yang sebelumnya aku diajari hangul, sekarang giliranku mengajari hangul ke teman baruku. Masih banyak kurangnya, sih, tapi sudah lebih baik dari sebelumnya.Â
Karena kemampuanku yang masih mentah, aku jadi tertantang untuk bisa belajar bahasa Korea lebih baik lagi. Aku ingin bisa paham secara utuh kalimat dalam bahasa Korea. Aku pun membeli satu buku untuk belajar. Duh, tapi sepertinya ini kurang mempan untukku. Alhasil buku itu jadi pajangan lemari saja dan aku kembali belajar pelan-pelan dengan menonton artis dan drama kesukaanku.Â
Tanpa bantuan buku, aku tetap bisa paham bentuk kalimat yang mereka gunakan ketika bertanya, menyuruh, meminta sesuatu, sampai bedanya berbicara kepada orang yang lebih tua dan muda. Memanglah belajar sambil menonton video idola yang menarik jadi cara ampuhku untuk meningkatkan kemampuan bahasa Korea.Â
Suatu hari aku ingin menonton variety show idola kesukaanku. Ingin sekali sampai aku rela menontonnya tanpa subtitle. Bermodalkan pengetahuan seadanya, aku berusaha keras memahami garis besar konteks yang sedang dibicarakan. Hangul yang muncul di video juga kucari artinya supaya lebih paham. Canggih juga ya aku, begitu pikirku.Â
Sekarang, setiap mendengar lagu juga begitu. Tidak mau mudah saja mencari arti lagu secara keseluruhan, aku memilih jalan repot untuk menerjemahkan dan memahami setiap baris liriknya. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa memahami lagu kesukaanku tanpa bantuan.Â
Lama kelamaan, aku terpikirkan ikut ujian keterampilan bahasa Korea. Dengan kepercayaan diri yang cukup, aku berhasil ujian. Meski baru ada di tingkat ke-2, ternyata tidak perlu buku atau catatan panjang lebar aku bisa belajar sampai mampu mengerjakan soal. Setelah ini, aku masih akan menantang diriku sendiri sampai aku bisa menguasai bahasa Korea.