Sebagai perantara antara produsen dengan pengecer, distributor grosir dituntut untuk dapat memenuhi pemesanan secara tepat waktu. Meskipun saat ini sudah banyak pengecer yang memilih untuk melakukan pemesanan langsung kepada produsen, tetapi peran Anda sebgai distributor grosir masih signifikan.
Hanya saja, Anda memerlukan trik khusus untuk mempertahankan posisi Anda sebagai middleman. Berikut ini adalah beberapa tips sukses dalam menjalani bisnis grosir yang saya rangkum dari berbagai artikel bisnis grosir.
1. Batasi Pekerjaan Manual
Di saat permintaan pelanggan semakin meningkat dan klien Anda membutuhkan pengiriman produk yang lebih cepat dari Anda, cara yang paling mudah dilakukan adalah mempercepat seluruh proses distribusi Anda. Anda mungkin tidak bisa benar-benar menghilangkan pekerjaan manual dalam bisnis grosir Anda, tetapi Anda bisa membatasinya.
Berbagai pekerjaan kompleks seperti mengelola stok, pesanan pembelian (purchase order), pesanan penjualan (sales order), dan keuangan sebaiknya tidak lagi dilakukan secara manual. Waktu dan tenaga yang Anda habiskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan aspek-aspek lain dalam bisnis Anda. Kini banyak perusahaan grosir yang telah menggunakan solusi otomatis untuk meningkatkan efisiensi bisnis mereka. Jika Anda belum, sekarang lah saat yang tepat untuk mengimplementasikannya.
2. Monitor Arus Kas Secara Teratur
Bisnis grosir Anda akan sulit berjalan lancar tanpa adanya pengelolaan arus kas yang baik. Anda perlu mengetahui setiap uang yang Anda hasilkan dan uang yang Anda keluarkan. Anda mesti patuh terhadap segala tagihan Anda sehingga Anda tidak memiliki utang yang menumpuk. Sama pentingnya, Anda juga perlu cermat dalam menangani piutang Anda dengan memastikan bahwa klien Anda selalu melakukan pembayaran tepat waktu.
Ketahui keadaan finansial bisnis Anda setiap hari agar Anda dapat dengan mudah memutuskan kapan Anda harus berinvestasi dan kapan Anda harus memesan ulang ke supplier Anda. Untuk membantu Anda mengetahui kondisi keuangan bisnis Anda dengan baik, mulai lah dengan membuat laporan arus kas yang lengkap secara rutin. Baca selengkapnya mengenai laporan arus kas di sini.
3. Kelola dan Kontrol Inventaris
Sebagai distributor, memang sudah tugas Anda untuk menjual barang dalam jumlah besar. Akan tetapi, menyimpan terlalu banyak stok tidak baik bagi keuangan bisnis Anda. Anda sebenarnya hanya perlu menyimpan stok dalam jumlah yang Anda butuhkan. Anda perlu memperhatikan waktu tunggu pemesanan (lead time), tingkat pemesanan ulang (reorder level), dan keamanan stok Anda untuk memastikan bahwa Anda tidak menyimpan stok dengan sia-sia.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memiliki manajemen inventaris yang baik. Sistem manajemen inventaris untuk grosir dan ritel bisa membantu Anda dalam hal ini. Sistem ini memudahkan Anda mengecek tingkat persediaan, melakukan pemesanan ulang kepada supplier sesuai dengan jangka waktu yang pas, dan membantu Anda mengontrol pembelian stok Anda.
4. Lakukan Kebijakan Kredit
Anda perlu berhati-hati dalam memberikan kebijakan kredit kepada klien Anda. Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh distributor grosir adalah memberikan jangka waktu kredit yang terlalu panjang bagi klien mereka. Arus kas Anda bisa terhambat jika hal ini terlalu sering dilakukan. Anda bisa menghindari ini dengan memberikan batasan kredit yang sesuai kepada klien Anda di awal transaksi. Batasan ini kemudian bisa Anda tingkatkan berdasarkan riwayat pembayaran mereka kepada Anda.
5. Implementasikan B2B E-commerce
Kini semakin banyak pengusaha ritel yang membeli secara online stok barang yang nantinya akan mereka jual. Belanja online memberikan banyak kemudahan bagi mereka mulai dari pembayaran dan komunikasi dengan penjual hingga pelacakan pengiriman barang. Di era digital ini, sudah semestinya distributor grosir menggabungkan bisnis offline dan online untuk menjangkau lebih banyak klien. Jika Anda belum memiliki situs E-commerce, mulai lah untuk membuatnya sekarang demi mendongkrak penjualan Anda.
6. Percepat Pemenuhan Order
Pengecer menginginkan pengiriman barang yang lebih cepat supaya mereka bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat. Jika Anda tidak bisa mengirimkan stok yang lebih cepat ke pengecer, maka bisa-bisa posisi Anda sebagai penengah dianggap tidak terlalu berguna sehingga mereka memilih untuk memesan stok barang langsung dari produsen. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, mulai lah untuk mendigitalkan proses pemenuhan order Anda.
Dengan mengotomatiskan pemenuhan order Anda, Anda tidak perlu lagi memproses setiap pemesanan secara manual. Personel gudang Anda bisa langsung menerima pemesanan dan memprosesnya dalam waktu singkat, bahkan jika gudang Anda tersebar di beberapa lokasi. Melalui teknologi, Anda pun dapat memantau kurir pengiriman hingga pemesanan sampai ke tangan klien.
7. Optimalkan Layanan Konsumen
Bahkan untuk grosir, layanan konsumen tetap menjadi faktor penting dalam keberhasilan bisnis ini. Salah satu kesalahan lain yang sering dilakukan oleh pebisnis grosir adalah melupakan konsumen yang mereka miliki saat ini dengan tidak melakukan tindak lanjut setelah komunikasi awal. Padahal, mendapatkan konsumen baru harganya lebih mahal dibandingkan mempertahankan konsumen saat ini.
Pertimbangkan untuk menyediakan layanan konsumen secara online agar bisa selalu terhubung dengan konsumen Anda selama 24/7. Kirim pesan yang dipersonalisasi kepada klien Anda untuk membuat mereka merasa spesial. Baca di sini untuk mendapatkan tips meningkatkan layanan konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H