Melalui media social dan teknologi IT lainnya, dapat mempermudah Sang Sulinggih menjalankan fungsi sebagai sang penadahan upadesa. Panadahan Upadesa maksudnya dimana Pandita diharapkan mampu memberikan ketentraman kepada masyarakat dengan nasehat, arahan dan pendidikan. Dalam hal ini Pandita hendaknya bisa menjangkau seluruh umatnya, kapanpun dan dimanapun umat memerlukan nasehat, arahan, dan pendidikan.
Pada sisi yang lainnya, seorang Pandita wajib melakukan brata, lepas dari hasrat keduniawian dan harus memenuhi segala kewajibannya sebagai seorang Pandita. Karena ditakutkan para Sulinggih ini tidak dapat mengendalikan indriya dalam diri, lalu melalaikan melakukan brata dan memenuhi kewajiban seorang Pandita. apalagi seorang Pandita dianjurkan untuk memuja Hyang Widhi setiap hari dalam bentuk Nyurya Sewana, tekun belajar mendalami Veda, Tattwa, Susila, Upacara, suka mengajarkan hal-hal tentang Hyang Widhi dan kesucian, rajin belajar hal-hal yang diberikan Nabe, Dhyana merenungkan Hyang Widhi serta hakekat kehidupan.
Setelah mengetahui tentang Sulinggih maupun kedua sisi dari penggunaan media social dan IT lainnya bagi sang Sulinggih, kita sudah dapat mengetahui jawabannya dan kebenarannya. Dikarenakan manusia mempunyai pandangannya sendiri terhadap kebenaran suatu permasalahan. Jika ditanyakan apakah boleh Sulinggih mempergunakan media social? Tentu saja boleh, namun alangkah lebih baik sang Sulinggih mengutamakan melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi, tekun mempelajari Veda dan segala pengetahuan yang terkait dengan itu, mengajarkan segala hal tentang agama dan kesucian kepada umat yang membutuhkannya, dan utamanya dapat merenungkan, menyatukan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi.
Demikian tulisan ini penulis buat dengan maksud memberikan pandangan kepada para pembaca, agar dapat dijadikan masukan dalam mempertimbangkan sesuatu permasalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan yang mengakses tulisan ini, dimanapun dan kapanpun. Tidak lupa penulis memohon maaf jikalau ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan segala sesuatu tidak bisa dikatakan sempurna, masih banyak yang perlu diperbaiki dan penulis memohon kritik maupun saran dari semua pihak agar tulisan ini bisa menjadi sempurna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI