Mohon tunggu...
Kanta Jaya Nugraha
Kanta Jaya Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana IGB Sugriwa Denpasar

Sangat tertarik mengenai Agama Hindu, Sejarah Bali, Seni Sakral, dan Spiritual

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sulinggih Bermedia Sosial? Bolehkah?

25 Juni 2022   06:21 Diperbarui: 25 Juni 2022   06:49 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu ada beberapa pantangan yang harus ditaati dalam hal makan dan minum oleh seorang Pandita yakni: tidak boleh makan daging babi piaraan, makan daging ayam, anjing, tikus, ular, kucing, harimau, rase, kera, tupai, kadal, binatang yang berkuku satu dan berjari lima Yang paling tidak boleh dimakan adalah burung hantu, burung elang, gagak, jalak, kakatua, bangau, termasuk tidak boleh makan sisa-sisa makanan dari orang lain.

Kewajiban seorang Sulinggih antara lain: Arcana (memuja Hyang Widhi setiap hari dalam bentuk Nyurya Sewana), Adhyaya (tekun belajar mendalami Veda, Tattwa, Susila, Upacara), Adhyapaka (suka mengajarkan hal-hal tentang Hyang Widhi dan kesucian), Swadhyaya (rajin belajar hal-hal yang diberikan Nabe), Dhyana (merenungkan Hyang Widhi serta hakekat kehidupan.

Berbicara tentang figur serta visi Pandita kita tidak bisa lepas dari fungsi yang paling mendasar dari seorang Pandita. Untuk itu akan diuraikan satu kutipan dari kitab Sarasamuscaya 40 berikut :

“Kunang kengetakena, sasing kajar de sang hyang cruti, dharma ngaranika sakajar de sang hyang smrti kuneng, dharma ta ngaranika,cistacara kunang, acaranika sang cista, dharma ta ngaranika, cista ngaran sang hyang satyawadi, sang apta, sang patirthan, sang panadahan upadeca sangksepa ika katiga, dharma ngaranira”.

Artinya

“Maka yang patut diingat adalah, segala apa yang diajarkan oleh sruti, disebut dharma, semua yang diajarkan smrti, pun dharma pula namanya itu, demikian pula tingkah laku sang sista, disebut juga dharma, sista artinya orang yang berkata jujur yang setia pada kata-katanya, orang yang dapata dipercaya, orang yang menjadi tempat pensucian diri, orang yang memberikan ajaran-ajaran atau nasehat-nasehat, seingkatnya ketigatiganya itu disebut dharma”.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kutipan di atas menunjukkan bahwa, ada empat landasan pokok dari fungsi Pandita sebagai perbuatan dharma yang harus dipahami seperti : 1. Sang Satyavadi yaitu berkata, berpikir, dan berbuat yang jujur. 2. Sang Apta yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh Pandita 3. Sang Patirthan yang melaksanakan kewajiban melaksanakan penyucian baik bhuwana alit maupun bhuwana agung. 4. Sang Panadahan Upadesa yaitu mampu memberikan keterangan kepada masyarakat dengan nasehat, arahan dan didikan. Maka dari itu menyangkut harapan kita tentang visi Pandita kedepan, hendaknya mampu memahami serta melaksanakan keempat landasan pokok di atas dengan benar dan tidak merasakan sebagai suatu beban.

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pandita adalah orang bijaksana dan suci dalam agama Hindu yang telah melalui suatu proses upacara Dwijati atau Diksa yang sebelumnya diperoleh melalui suatu perjuangan moral yang sangat ketat.

Penggunaan media social ataupun IPTEK lainnya bagi para Sulinggih ini bagaikan pisau bermata dua, yang artinya penggunaan media social ini mempunyai dua sisi, baik itu dampak positif maupun negative. Yang semuanya ini perlu dipertimbangkan dengan matang, dan dicermati dengan baik mengenai penggunaan media social ini.

Pada salah satu sisi, Dalam fungsinya sebagai pendidik maka seorang Sulinggih tidak cukup hanya cakap dalam hal keagamaan, akan tetapi harus memiliki ketrampilan dalam hal IPTEK (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi). Penguasaan Veda dan sasana kePanditaan juga harus mengikuti perkembangan jaman yang dihadapi sekarang ini, yaitu harus tetap terbuka pada perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat dewasa ini. Oleh karena itu seorang Sulinggih masa depan harus mampu menguasai IT, mampu menyelami keadaan situasi dan kondisi umat Hindu yang sedang berkembang dijaman yang penuh dengan modernitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun