Toba meradang. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Matanya melotot galak.
"Tidak! Aku tidak akan memaafkanmu! Kamu keterlaluan!" bentak Toba.
"Maafkan aku, Ayah ... aku bersalah ... aku tidak amanah," sesalnya.
"Tidak! Jika ayah tidak makan, nanti ayah akan kelaparan! Kamu tahu rasanya kelaparan!?" cecar ayahnya.
"Tahu, Yah. Aku tidak sengaja memakannya tadi. Maafkan aku,"
"Aku bilang apa, aku tidak mau!" tolak ayahnya.
"Ayolah Toba, maafkanlah anakmu," sela ibunya.
"Tidak aku tetap tidak mau! Dia keterlaluan!"
"Maafkanlah, dia kan tidak sengaja," kata ibunya yang sayang sekali kepada Samosir   Â
"Aku tetap tidak mau! Walaupun dia tidak sengaja tapi dia berbohong," geram Toba.
"Baiklah ... jika tidak mau, aku dan Samosir akan pergi!" kata istrinya marah."