Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Padi, Segala Menjadi: Menelaah Perkembangbiakan Harta Miliarder dari Tingkat Sektor

22 September 2023   19:22 Diperbarui: 26 September 2023   14:15 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sawah tadah hujan. (Sumber: SHUTTERSTOCK.com/JET ROCKKKK via kompas.com)

Finansialisasi dan Rentierism

Dari analisis sektoral ini, dapat disimpulkan bahwa finansialisasi merupakan kontributor yang sangat relevan terhadap kekayaan miliarder. Perusahaan-perusahaan di sektor keuangan menggunakan “utang”, “sekuritisasi”, “capital mobility”, dan “financial intermediation” untuk mencapai dominasi terhadap ekonomi AS. 

Financial shift ini merebak di perekonomian AS selama periode neoliberalisme, dimana perusahaan-perusahaan di sektor lain bergeser dari kegiatan produktif ke kegiatan keuangan non-produktif. 

Dinamika ini tercermin pula dalam sektor otomotif. Sebelum tahun 1980-an, fungsi utama perusahaan pembiayaan dalam perusahaan otomotif seperti General Motors dan Ford yaitu menyediakan akses kredit kepada para pelanggan untuk meningkatkan penjualan mobil. 

Namun, mulai tahun 1980-an, perusahaan-perusahaan ini memperluas portofolio mereka dengan memasukkan pinjaman hipotek, pasar simpan pinjam, asuransi, perbankan, dan pembiayaan komersial hingga sektor-sektor lain pun mengikuti jejak ini. 

Tak dapat dipungkiri, finansialisasi sangat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah miliarder, konsentrasi kekayaan, dan ketidaksetaraan di sektor-sektor non-keuangan.

Sektor keuangan, teknologi, serta F&B juga terlibat sebagai pendorong rentierism. Sifat ekstraktif dari sektor keuangan ini lah yang menjadi indikasi dari rente, di mana perusahaan menerima rente dengan membatasi akses terhadap modal dan mengumpulkannya dalam bentuk bunga, keuntungan modal, dan dividen dari aset keuangan. 

Jumlah merger dan akuisisi yang berlebihan di subsektor perbankan turut menyebabkan terjadinya konsentrasi sehingga bank-bank memiliki kontrol yang lebih besar atas akses terhadap modal dan akhirnya mendapatkan rente yang lebih tinggi. 

Kultur Pemegang Saham dan Kapitalisme Kroni

Obsesi masyarakat terhadap akumulasi modal menciptakan lingkungan yang permisif terhadap proliferasi kekayaan miliarder. Inilah yang menjadi ciri dari adanya kultur pemegang saham. 

Faktor ini memungkinkan bank-bank besar di sektor keuangan untuk mendominasi bank-bank kecil dengan adanya kekebalan hukum, lalu mereka mengizinkan perusahaan-perusahaan teknologi untuk menuai keuntungan dari penelitian yang didanai oleh para pembayar pajak sambil menggunakan teknologi yang sama untuk mengeksploitasi para buruh. Sikap permisif terhadap tindakan-tindakan ini pada akhirnya semakin membuka jalan bagi lebih banyak miliarder. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun