Sektor Food & Beverages: Menggugah Rasa, Mengundang Harta
Data Census Bureau 2017 menunjukkan bahwa sektor makanan memiliki tingkat konsentrasi kepemilikan yang paling rendah di antara sektor-sektor lainnya.Â
Meskipun memiliki jumlah miliarder tertinggi ketiga pada tahun 2022, peringkat HHI sektor ini berada di urutan ke-12 dari 17 sektor lainnya pada tahun 2017.Â
Namun, berlawanan dengan dua sektor sebelumnya, konsentrasi kekayaan di sektor makanan seperti yang tercatat pada tahun 2017 justru tidak berkorelasi dengan tingkat kekayaan miliarder pada tahun 2022.
Ketika penutupan pabrik-pabrik pengolahan menyebabkan kelangkaan pangan selama Covid-19, kekayaan perusahaan dan miliarder di sektor pangan membengkak sebesar 45% hanya dalam waktu dua tahun menjadi $382 miliar akibat kenaikan harga pangan secara global.Â
Faktor lainnya adalah banyaknya transfer generational wealth dalam keluarga yang memiliki bisnis di sektor ini. Pada tahun 2022, Keluarga Cargill (pemilik Cargill Corporation AS) menambahkan empat miliarder ke dalam kelompok pewarisnya menjadi total sebanyak 12 miliarder berkat inflasi harga pangan.
Peluang untuk merger dan akuisisi yang terus muncul di perusahaan-perusahaan ini turut menjadi katalis bagi berkembangnya konsentrasi kekayaan di sektor makanan; insentif seperti peningkatan pangsa pasar dan berkurangnya persaingan seakan sukar untuk ditolak.Â
Laju merger lalu semakin diperkuat oleh lemahnya penegakan antimonopoli sehingga membuat subur kolusi dan kronisme dalam industri ini.
Pada tahun 2022, sektor F&B berhasil memiliki jumlah miliarder tertinggi ketiga yang sebagian besar disebabkan oleh kegiatan ekstraktif dan tak lupa juga dikombinasikan dengan eksploitasi terhadap buruh maupun produsen.Â
Subsidi untuk subsektor pertanian dari pemerintah AS pun turut bermain peran. Menurut sebuah analisis dari Environmental Working Group (EWG), lima puluh anggota dari daftar 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes tahun 2016 menerima setidaknya $6,3 juta dalam bentuk subsidi pertanian antara tahun 1995 hingga 2014.Â
Meskipun tingkat konsentrasi kepemilikan di sektor pangan lebih rendah pada tahun 2017, terdapat korelasi antara tingkat kekayaan miliarder saat ini dan tingkat subsidi negara yang diterima selama bertahun-tahun.