Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Padi, Segala Menjadi: Menelaah Perkembangbiakan Harta Miliarder dari Tingkat Sektor

22 September 2023   19:22 Diperbarui: 26 September 2023   14:15 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak Mau Kalah, Raksasa Teknologi Kian Mendominasi 

Seperti yang dapat kita sangka, data dari Census Bureau mencerminkan tingkat konsentrasi pasar yang lebih tinggi di sektor teknologi daripada sektor keuangan. 

Salah satunya, meskipun memiliki lebih sedikit miliarder dibandingkan sektor keuangan pada tahun 2022, sektor teknologi memiliki Herfindahl-Hirschman Index (HHI) tertinggi di antara semua sektor ekonomi pada tahun 2017; lebih dari setengah (61,7%) dari total pendapatan dan penjualan sebesar $1,58 triliun pada tahun 2017 diraih oleh hanya 0,06% dari 79.418 perusahaan di sektor ini. 

Tingginya tingkat konsentrasi sektor teknologi pada periode neoliberal disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor geografi di mana first-mover firms cenderung datang lebih awal, mendirikan toko-toko, lalu menguras sumber daya alam dan sumber daya manusia di kota-kota tertentu di Amerika. 

Pada tahun 2020, meskipun puluhan ribu pekerjaan digital service bermunculan di kota-kota pusat Amerika Serikat, 90% lapangan kerja di sektor teknologi di AS dalam 15 tahun terakhir hanya meningkat secara signifikan di lima kota pesisir: Seattle, Boston, San Francisco, San Diego, dan San Jose. 

Ilustrasi: Kanopi FEB UI
Ilustrasi: Kanopi FEB UI

Tak berhenti di situ, sektor teknologi juga memiliki karyawan dengan bayaran tertinggi di antara seluruh sektor ekonomi, dengan rata-rata bayaran sebesar $101.143 per karyawan (peringkat kedua dari 17 sektor). 

Akan tetapi, seperti halnya sektor keuangan, ekstraksi dan eksploitasi adalah faktor yang paling berkontribusi dalam tren ini. Perusahaan teknologi memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), skala ekonomi (economies of scale), dan konektivitas global untuk mendapatkan data yang mampu mengekstrak modal dari aktivitas produktif meskipun jumlah karyawan yang tersedia hanya sedikit. 

Raksasa teknologi seperti Amazon sangat mendominasi di India dan Meksiko, sopir taksi di Uganda dan Bangladesh membagikan sebagian besar pendapatan mereka kepada Uber, dan hotel-hotel kecil di Global South membayar komisi yang besar kepada Airbnb. 

Terlebih lagi, perusahaan-perusahaan teknologi AS mengandalkan jaringan global eksploitatif dari perusahaan-perusahaan kecil yang berbasis di negara-negara terbelakang; buruh anak di Republik Demokratik Kongo menambang kobalt untuk digunakan dalam komponen elektronik, lalu dirakit di pabrik-pabrik Tiongkok oleh pekerja yang hanya dibayar $2 per jam. 

Para buruh ini memang bukan merupakan bagian dari karyawan perusahaan teknologi AS, tetapi tenaga dan keringat mereka esensial dalam memastikan raksasa-raksa teknologi ini dapat terus berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun