Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekonomi Orde Baru: Dari Macan Asia ke Krisis Asia

21 Juli 2023   19:46 Diperbarui: 21 Juli 2023   20:35 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam langkahnya memperbaiki masalah perekonomian Indonesia dari Orde Lama, Orde baru dapat dikategorikan sebagai keberhasilan. Perbaikan-perbaikan pembangunan sosial dan pertumbuhan perekonomian meningkat secara drastis. Turunnya tingkat Absolute Poverty yang sebelumnya 40% dari populasi pada tahun 1970 menjadi 11% dari populasi di tahun 1996 adalah salah satu pencapaian Orde baru dalam masalah pembangunan nasional. Terlebih lagi, dari data World Bank "East Asian Miracle", Indonesia sukses dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi pesat dengan rendahnya tingkat ketidaksetaraan. Bahkan, selama periode ini, Indonesia mencapai pertumbuhan PDB per kapita yang lebih tinggi dengan ketidak setaraan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dua negara Asia Timur lainnya, Malaysia, dan Thailand (World Bank 1993, p. 31).

Akan tetapi, kita tidak bisa menyangkal bahwa masalah ketidaksetaraan masih terjadi di Indonesia terutama antar daerah. Pada tabel di bawah ini terlihat jelas bahwa masih terjadi  ketidaksetaraan antara daerah terkaya di Indonesia dengan daerah tertinggal, dari segi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan konsumsi rumah tangga per kapita.

Sumber: Indonesia's Economic Performance under Soeharto's New Order, Seoul Journal of economics
Sumber: Indonesia's Economic Performance under Soeharto's New Order, Seoul Journal of economics

Orde baru adalah rezim otoriter yang didukung oleh militer dengan banyaknya pelanggaran atas hak asasi manusia. Fakta bahwa kolusi, korupsi, dan nepotisme marak terjadi di masa pemerintahan orde baru juga tidak membantu masalah-masalah seperti deregulasi dan monopoli pasar di masa orde baru. 

Ditambah dengan minimnya kepedulian atas lingkungan dengan maraknya aktivitas pengerukan sumber daya alam atas nama pembangunan. Salah satu sumber daya alam Indonesia yang paling berharga, kayu, terdeplesi secara drastis akibat penebangan hutan ilegal. Bahkan, sejak tahun 1988 Bank Dunia memperkirakan laju deforestasi hampir mencapai 900.000 hektar setahun karena konversi lahan yang tidak cocok untuk pertanian, praktik penebangan ilegal, dan bencana alam dan buatan manusia (World Bank 1988, hal. 92).

Meskipun orde baru dan kepemimpinan Presiden Soeharto bisa dibilang sukses dalam pencapaiannya membangun negara Indonesia dari keterpurukan ekonomi dan pembangunan daerah tertinggal, sangatlah penting untuk melihat kebijakan-kebijakan di era orde baru ini dengan kacamata objektif dan diiringi dengan kesadaran akan isu yang terjadi di era ini. Orde baru secara tidak langsung telah memengaruhi seluruh aspek kebijakan ekonomi di Indonesia sampai sekarang dan menjadi peringatan bahwa tidak ada kebijakan ekonomi yang dapat berhasil tanpa transparansi dan pemerintah yang kompeten.

Diulas oleh: Mohammad Imam Prabowo | Ilmu Ekonomi 2022| Staff Divisi Kajian Kanopi FEB UI 2023/2024

References

Asian financial crisis. (2013, January 11). Encyclopedia Britannica. 

https://www.britannica.com/money/topic/Asian-financial-crisis

Indonesia - New order, Pancasila, East Timor conflict, Interethnic conflicts. (1998, July 20). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun