Peningkatan infrastruktur ruang publik memang tidak menjamin  peningkatan konsumsi atau aktivitas warga negara di tempat tersebut, tetapi hal ini dapat menjadi sebuah kesempatan bagi pemerintah untuk mengurangi ketimpangan daerah.Â
Sebelum adanya fenomena Citayam Fashion Week, daerah Dukuh Atas sudah menjadi kawasan yang sering dikunjungi berbagai pihak karena ruang publiknya yang terus dikembangkan dan adanya fasilitas transportasi umum yang disediakan oleh negara sehingga orang-orang memiliki keinginan untuk mengunjungi daerah tersebut.
Selain itu, daerah Dukuh Atas dihidupkan juga oleh fenomena ini yang memajukan UMKM yang berada di sekitarnya (Kompas Cyber Media, 2022).Â
Maka dari itu, infrastruktur ruang publik penting untuk ditingkatkan di setiap daerah di Indonesia untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah, terutama karena masih sedikitnya  ruang publik yang didukung perkembangannya oleh pemerintah Indonesia.Â
Seperti yang dibuktikan oleh Citayam Fashion Week, subkultur atau norma baru dapat dinikmati oleh semua orang hanya melalui perhatian "ekstra" pemerintah maupun masyarakat Indonesia.Â
Diulas oleh: Fibula Aikonadaa Patiroi | Ilmu Ekonomi 2021 | Staff Divisi Kajian Kanopi FEB UI 2022
Referensi:
Arifianto, B. (2022, July 24). Citayam fashion week, Okupasi Balik Muda Mudi Daerah Terhadap Ruang Ibu Kota Negara. Pikiran-Rakyat.com. Retrieved July 29, 2022
Dobler, C. (2011). Institutions -- a theoretical approach. In The Impact of Formal and Informal Institutions on Economic Growth: A Case Study on the MENA Region (NED-New edition, pp. 10--60). Peter Lang AG.
Dobler, C. (2011). Institutions -- an empirical approach. In The Impact of Formal and Informal Institutions on Economic Growth: A Case Study on the MENA Region (NED-New edition, pp. 61--122). Peter Lang AG.Â
Doku, P. N., & Assante, K. O. (2011). Identity: Globalization, Culture and psychological functioning. International Journal of Human Sciences, 8(2), 2-3.