Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi Transportasi di Indonesia: Mengungkap Inefisiensi Proyek Bilateral

26 Juni 2022   18:16 Diperbarui: 5 Juli 2022   13:33 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Investor Trust in Indonesia Improving: Minister. Sumber: medcom.id

Selain itu, investor dan pembuat kebijakan juga harus memperhatikan aspek laporan keuangan secara rinci terkait pengungkapan informasi akuntansi perusahaan terutama yang berkaitan dengan tingkat free cash flow yang berlebih dan nilai earning management yang relatif kecil.  

Maksimalkan Investasi, Hentikan Inefisiensi!

Maraknya perkembangan infrastruktur transportasi Indonesia justru menyorot kesulitan Indonesia dalam mendapatkan dan mengelola dana asing. Hal ini dapat menandakan sinyal buruk bagi reputasi Indonesia di dalam skema kerja sama internasional. Terjadinya inefisiensi pengelolaan investasi pada proyek-proyek bilateral akan berujung pada penambahan biaya, keterlambatan waktu, dan menurunnya dana asing. 

Dana asing ini sangat krusial bagi Indonesia karena APBN atau APBD hanya mengakomodir sebagian kecil dari kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia. 

Maka dari itu, pemerintah Indonesia harus menciptakan kredibilitas internasional dengan mengurangi inefisiensi investasi. Untuk membantu membenahi masalah ini, kajian kami telah mengidentifikasi tiga masalah utama inefisiensi investasi transportasi Indonesia, yaitu masalah komunikasi antar lembaga, logistik, dan manipulasi keuangan.

Permasalahan pertama yang kami angkat adalah komunikasi antar lembaga. Kurangnya koordinasi antara badan lembaga pemerintah dan asing berdampak pada terhambatnya pembangunan MRT Jakarta dan pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Kolaborasi ekonomi secara internasional menjadi solusi praktis utama yang dapat diterapkan. Disamping itu juga diperlukan redesain sistem koordinasi yang meliputi lembaga dan mempermudah proses birokrasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan proyek transportasi, terutama saat bersangkutpautan dengan pihak internasional.

Permasalahan berikutnya adalah sektor logistik sebagai penyokong utama infrastruktur transportasi. Jika dibandingkan dengan negara-negara kompetitor, sektor logistik Indonesia mengalami pembengkakan biaya sekitar 10 persen. Besarnya biaya logistik ini dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu infrastruktur yang belum memadai, aktivitas bongkar muat pelabuhan yang belum maksimal, dan kondisi geografis. 

Dengan permasalahan-permasalahan tersebut, biaya logistik dapat ditekan dengan cara memperpendek port stay dan digitalisasi untuk inovasi sektor logistik dan transportasi.

Permasalahan terakhir yang kami angkat adalah manipulasi keuangan perusahaan. Ketidakselarasan dan manipulasi informasi terkait keuangan perusahaan dapat meningkatkan investasi terhadap perusahaan transportasi Indonesia, tetapi sebenarnya ini hanya meningkatkan inefisiensi investasi. 

Pada akhirnya, Indonesia justru mengalami pengurangan dana asing. Pengendalian internal proyek transportasi perlu ditingkatkan sebagai bentuk penindaklanjutan masalah ini. Selain itu, diperlukan juga pemerhatian lebih terhadap laporan keuangan proyek transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun