Kelumpuhan Pilihan
Dalam sebuah studi eksperimental oleh Sheena Iyengar dan Mark Lepper dalam jurnal "When Choice is Demotivating: Can One Desire Too Much of a Good Thing" (2001), para pengunjung di sebuah supermarket dihadapkan pada sebuah meja pajangan yang menyajikan berbagai jenis selai. Jika mencicipi setidaknya satu selai yang disukainya, pengunjung tersebut akan diberi kupon diskon $1 untuk membeli selai apa pun. Eksperimen ini dilakukan dengan 2 skenario: dalam kondisi pertama, meja pajangan menyajikan 24 jenis selai, sementara meja dalam kondisi lainnya hanya memiliki 6 jenis selai.Â
Iyengar dan Lepper menghitung jumlah pengunjung yang mencoba selai serta berapa banyak pengunjung yang akhirnya membeli selai pada masing-masing skenario.Â
Hasilnya, lebih banyak pengunjung yang mencoba selai pada meja pajangan dengan 24 jenis selai dibandingkan pada meja dengan pilihan yang lebih sedikit.Â
Kontrasnya, transaksi pembelian lebih banyak terjadi dari meja pajangan dengan 6 jenis selai. Para peneliti menyimpulkan bahwa meskipun banyak pilihan pada awalnya mungkin tampak menarik, memiliki terlalu banyak pilihan sebenarnya dapat menyebabkan seseorang tidak membuat keputusan sama sekali.
Membuat pilihan di supermarket masih relatif mudah---setidaknya jumlah pilihan Anda dibatasi oleh seberapa banyak yang bisa ditumpuk di rak toko. Dalam ranah musik digital, ruang sama sekali bukan hambatan. Hal ini tidak hanya membuat keputusan menjadi lebih sulit dibuat, melainkan juga secara eksponensial meningkatkan harapan tentang manfaat yang akan diberikan oleh pilihan tersebut.
Pendengar akan berpikir bahwa dengan begitu banyak pilihan, seharusnya mereka dapat menemukan sesuatu yang benar-benar menakjubkan. Di sisi lain, semakin banyak pilihan berarti semakin besar biaya kesempatan yang harus dipertimbangkan. Dengan ekspektasi yang begitu tinggi, mau tidak mau akan muncul penyesalan pada hal-hal yang tidak dipilih.Â
Maximizer vs Satisficer
Mari kita kembali ke eksperimen pemilihan selai yang dibahas pada bagian sebelumnya. Sekarang kita persempit kasus dengan melihat perspektif seorang pengunjung yang telah memilih 2 selai favoritnya:Â
Pilihan 1: Selai stroberi yang rendah gula dan terbuat dari ekstrak buah alami.
Pilihan 2: Selai stroberi yang rendah gula dan terbuat dari ekstrak buah alami, serta dikemas dengan toples kaca; sedikit lebih mahal dari harga selai 1.